Sistem tilang online di Yogyakarta, STNK pelanggar lalu lintas terancam diblokir

Rabu, 12 Agustus 2020 | 12:43 WIB Sumber: Kompas.com
Sistem tilang online di Yogyakarta, STNK pelanggar lalu lintas terancam diblokir

ILUSTRASI. Ilustrasi pelaksanaan tilang online. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


LALU LINTAS - YOGYAKARTA. Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyosialisasikan sistem Elektronic Trafic Low Enforcement (ETLE) di Titik Nol Yogyakarta. Dengan sistem ini, surat tilang akan dikirim langsung ke alamat rumah pelanggar. Jika tidak segera diurus, pelanggar terancam pemblokiran Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). 

Direktorat Lalu Lintas Polda DIY Made Agus menjelaskan, ETLE adalah sistem penegakan hukum dengan memanfaatkan teknologi canggih yaitu berupa kamera yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Sehingga, kamera bisa secara langsung menangkap gambar para pelanggar lalu lintas yang melintas di DI Yogyakarta. 

Tidak hanya untuk pengendara roda dua saja, kamera juga bisa mendeteksi pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara roda 4. "Mekanisme kamera di titik-titik akan meng-capture yang sudah terkoneksi di back office kami lalu dilakukan proses verifikasi selama 3 hari. Setelah 3 hari, surat konfirmasi ini akan dikirim ke alamat pelanggar masing-masing," ucapnya. 

Baca Juga: Dishub kaji penerpan kebijakan gajil genap untuk sepeda motor di DKI Jakarta

Pelanggar lalu lintas diberikan waktu selama 5 hari untuk mengonfirmasi, bisa secara langsung ke Ditlantas Polda DIY. Aturannya, setelah 5 hari pelanggar lalu lintas diberikan kode bank virtual dan diwajibkan membayar tilang dalam kurun waktu 7 hari. Jika tidak dibayarkan selama 15 hari dan tidak melakukan konfirmasi, maka akan dilakukan pemblokiran STNK. 

"Kendaraan yang terblokir akan tersistem langsung ke regident. Kendaraan yang terblokir bisa mengurus langsung ke Samsat terdekat berkoordinasi dengan Gakum Ditlantas Polda DIY dan harus menyelesaikan kewajiban tilang," ujarnya. 

Made Agus menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini pihaknya fokus pada pengawasan dan teguran. "Di era pandemi Covid-19 dan ETLE kami terapkan penegakan hukum secara tindakan represif non yusticial artinya kami melakukan pengawasan, teguran kepada pelanggar yang ter-capture oleh kamera," katanya. 

Baca Juga: Menhub targetkan soft launching Pelabuhan Patimban di November 2020

Ia menjelaskan, beberapa pelanggaran yang dapat tertangkap kamera ETLE seperti melanggar marka jalan, menggunakan ponsel saat berkendara, menerobos alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), dan tidak memakai sabuk pengaman. 

"ETLE ada di 4 titik di Yogyakarta sementara ini, sudah terpasang di persimpangan untuk pengawasan, pengendalian dan merekam pelanggaran-pelanggaran di titik-titik tersebut," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sistem Tilang Online di Yogya, STNK Pelanggar Lalu Lintas Terancam Diblokir"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru