JAKARTA. Skenario dua putaran dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, tidak terhindarkan lagi. Memang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) belum merilis hasil resmi perhitungan suara Pilkada Jakarta yang digelar kemarin.
Namun berdasarkan hasil perhitungan cepat semua lembaga survei, skenario dua putaran tak terelakkan lagi. Alhasil, pemenang Pilkada DKI Jakarta akan ditentukan lewat pemilihan putaran kedua pada April 2017.
Proses Pilkada Jakarta jelas paling menyedot perhatian besar ketimbang 100 pilkada lainnya, termasuk bagi para pebisnis. Maklum, selain sebagai ibukota negara, Jakarta menguasai lebih dari 50% ekonomi Indonesia. Perputaran uang di Jakarta pun mencapai sekitar 63% dari total perputaran uang di Tanah Air.
Sejumlah pengusaha yang dihubungi KONTAN mengaku lega melihat proses pelaksanaan pilkada serentak yang relatif damai dan terkendali. Meskipun, khusus di Jakarta, perlu satu putaran lagi untuk mencari pemenangnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani optimistis pilkada putaran kedua juga akan berjalan lancar dan tidak mengganggu bisnis. "Melihat putaran pertama yang aman, saya kira pengusaha tidak akan wait and see," ujar Rosan kepada KONTAN, Rabu (15/2).
Sudhamek Agung Waspodo Soenjoto CEO dari Garudafood Group juga meyakini, stabilitas politik dan keamanan di Jakarta tetap kondusif meski pilkada berlangsung dua putaran. Pengusaha tak perlu menunggu waktu lama untuk merealisasikan ekspansi dan aktivitas bisnis. "Dengan semua optimisme itu, pebisnis yakin situasi bisnis akan terus membaik," jelasnya.
Ekonomi tetap jalan
Ekonom Institute for Development Economic and Finance (Indef) Eko Listiyanto juga menilai, tidak ada alasan bagi pengusaha untuk ragu mengambil langkah bisnis sembari menunggu hasil pilkada putaran kedua. "Bila melihat pengalaman sebelumnya, bila politik memanas, nyatanya perekonomain masih bisa berjalan," ungkapnya.
Buktinya, sektor perdagangan dan jasa yang menjadi andalan ekonomi di Jakarta tetap bisa tumbuh di tengah hiruk pikuk menuju pilkada. Selain itu, Jakarta memiliki potensi kelas menengah yang besar sehingga daya beli masyarakat masih bagus.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor justru melihat, sektor konsumsi dan government spending akan naik seirama pilkada putaran kedua. Alhasil, "Kalau GDP naik, biasanya pasar otomotif ikut naik," katanya.
CEO Sintesa Group Shinta Kamdani berharap, gubernur Jakarta terpilih memiliki program ekonomi yang mendukung iklim bisnis dan dunia usaha. Sebab, gubernur berperan besar dalam kelanjutan proyek di daerahnya. "Sebelum berekspansi lebih jauh, pengusaha menunggu siapa pemimpin daerahnya dan bagaimana programnya diterapkan," kata Shinta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News