JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, solusi untuk mengatasi banjir di Kemang adalah dengan normalisasi sungai dan memperlebarnya.
Untuk melakukan itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menertibkan bangunan yang berdiri di badan sungai.
Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena pengembang atau pengusaha yang memiliki bangunan itu enggan menjual kepada Pemprov DKI.
Ahok pun bercerita pernah ada pengembang yang ingin membangun apartemen.
"Kita sudah mau beli, dua atau tiga tahun yang lalu. Ada orang mau bangun apartemen di Kemang dua hektar, peruntukannya apa? Bisnis komersial. Itupun saya dengan Pak Jokowi langsung mencoret, enggak boleh, eh marah-marah dia dan bilang ini kan peruntukan boleh," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (29/8).
Ahok mengatakan, Kemang pasti semakin banjir jika ada pembangunan apartemen. "Kita bilang, ya udah kita beli deh. Dia enggak mau jual," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, awalnya pengusaha itu mau menjual dengan syarat menggunakan harga pasar. Setelah dilakukan penghitungan, mereka mengubah syarat dan ingin menjualnya di atas NJOP.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI tidak boleh membeli lahan dengan harga di atas NJOP karena bisa menjadi temuan BPK. Ahok pun meminta kepada pengusaha untuk memiliki empati dan menjual tanah itu kepada Pemprov DKI.
"Makanya saya bilang pengusaha mesti ada tenggang rasa juga. Kita sudah mau beli tanah Anda dengan harga pasar, ya jual dong ke kami supaya kita bisa bikin waduk," ujar Ahok. (Jessi Carina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News