Soal banjir Kemang, ini penjelasan Ahok

Minggu, 28 Agustus 2016 | 14:47 WIB Sumber: Kompas.com
Soal banjir Kemang, ini penjelasan Ahok


JAKARTA. Kawasan Kemang Jakarta Selatan kembali terendam banjir pada Sabtu (27/8). Bangunan bisnis seperti restoran dan pusat perbelanjaan terendam banjir.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan banjir yang merendam kawasan Kemang diakibatkan oleh jebolnya tembok rumah warga yang berbatasan langsung dengan Kali Krukut.

"Jadi yang jebol bukannya bronjongan dari kali Krukut, tapi dari tumah orang yang dindingnya jebol," kata Ahok, di Kementerian Kehutanan dan LH, Jakarta Pusat, Minggu (28/8).

Ahok mengatakan, banyak warga yang membangun bangunan di badan kali Krukut. Mereka pun memiliki sertifikat hak milik untuk membangun bangunan di sana. Ahok mengaku tidak mengetahui bagaimana warga bisa mendapatkan sertifikat tersebut. Ada sebanyak lima rumah warga yang temboknya jebol.

"Nah kasus (banjir) Kemang ini kebetulan dia airnya ngalir ke daerah yang enggak ada pompanya. Semua kali enggak boleh jebol, nah ini jebol dari rumah orang," kata Ahok.

Solusinya, Dinas Tata Air DKI Jakarta akan memasang bronjong di sepanjang rumah warga. Bronjong merupakan kotak dari anyaman kawat yang diisi oleh batu-batu di tepi sungai, dan berguna sebagai penahan erosi.

Selain memasang bronjong, Dinas Tata Air DKI Jakarta juga mengirim alat berat ke Kali Krukut.

Ahok memastikan alat berat tersebut tak dipergunakan untuk mengeruk kali hingga kedalaman dua meter. Sebab, nantinya rumah warga yang berdiri di badan air juga akan ikut roboh.

"Makanya saya katakan, yang paling kacau saya berkali-kali sampaikan Jakarta kalau bukan karena rob, relatif banjir enggak ada. Karena Selatan ke Utara yang paling bahaya Selatan karena dindingnya sudah dinding sungai semuanya," kata Ahok.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut dia, ingin membebaskan lahan di Kemang. Hanya saja, rencana itu terganjal surat serta sertifikat kepemilikan yang dikantongi pengembang serta penghuni. Di sisi lain, Ahok sempat menolak pembangunan dua hektar apartemen di kawasan Kemang.

"Ingat enggak yang dulu saya marah-marah? Kami mau beli dua hektar buat tampungan air, tapi yang punya (lahan) enggak mau jual ke kami," kata Ahok. (kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru