Status tanggap darurat bencana banjir Konawe Utara diperpanjang

Kamis, 20 Juni 2019 | 19:49 WIB   Reporter: Handoyo
Status tanggap darurat bencana banjir Konawe Utara diperpanjang


SIAGA BENCANA - JAKARTA. Pemerintah Kabupaten Konawe Utara memperpanjang status tanggap darurat bencana selama dua minggu, dari 16 hingga 29 Juni 2019. Perpanjangan status ini untuk menjamin penyelenggaraan penanganan darurat kepada warga terdampak. 

Hingga kini (20/6) sekitar 10% wilayah di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara masih tergenang air dengan ketinggian beragam. 

Jalan trans Sulawesi masih tergenang di dua titik, yaitu Desa Linomoyo dan Desa Sambadete. Kedua wilayah ini berada di daerah dengan topografi cekungan. Sementara itu, sisa genangan terdapat di Kecamatan Oheo terletak setelah jembatan Sambadete dengan tinggi air sampai 3 meter diperkirakan 2– 3 hari bisa dilalui, genangan terjadi akibat cekungan jalan di jembatan Sambandete.

Sehari sebelumnya (19/6), BNPB mencatat satu desa, yaitu Desa Asemi Nunulai di Kecamatan Asera masih terisolir. Di sisi lain, tiga desa di Kecamatan Landawe belum dapat dijangkau karena akses jalan yang terputus, yaitu Desa Landiwo, Tambakua, dan Landawe Utara. Namun demikian, pelayanan kebutuhan dasar telah dilakukan kepada warga di desa tersebut. 

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan TNI masih mengoperasikan dua helikopter untuk pendistribusian logistik bantuan untuk wilayah Konawe dan Konawe Utara. Di samping itu, dorongan logistik bantuan juga telah dilakukan melalui jalan darat. Jembatan bailey di Asera sudah dapat dilalui sehingga memudahkan distribusi bantuan. 

"BNPB juga melakukan pemantauan penanganan darurat terus dilakukan, serta pengiriman logistik dan pelayanan dapur umum kepada para penyintas," kata Rita Rosita S, Kepala Bidang Humas BNPB dalam siaran persnya, Kamis (20/6). 

Berdasarkan pantauan BNPB pada Rabu (20/6), masyarakat setempat sudah mulai melakukan pembersihan rumah dari sisa-sisa material yang terbawa oleh banjir. Merespon kejadian bencana tersebut, BNPB dan multi pihak telah memberikan bantuan kepada pemerintah daerah setempat. 

Kerugian Materiil mencakup rumah hanyut 370 unit dan terendam 1.837 unit. Banjir juga menyebabkan lahan pertanian tergenang dengan rincian lahan sawah 970,3 ha, jagung 83,5 ha, dan lainnya 11 ha, sedangkan sektor perikanan yaitu tambak seluas 420 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru