Sudah dibuka, Bali fokus pada kelestarian lingkungan

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 23:55 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Sudah dibuka, Bali fokus pada kelestarian lingkungan


BALI - JAKARTA. Sebagai destinasi favorit wisatawan mancanegara maupun domestik, Bali menyatakan akan fokus pada kelestarian lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu aspek terpenting bagi pengembangan pariwisata di era kenormalan baru.

“Pola wisatawan akan berubah. Wisatawan akan mencari destinasi wisata yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bisa dimulai dari lingkungan kita sendiri,” kata Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/ Baparekraf dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (15/8).

Baca Juga: Kemenparekraf sasar wisman Eropa ke Indonesia

Rizki Handayani menambahkan merebranding pariwisata yang dimulai dari kelestarian lingkungan menjadi dasar dari pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Mari kita refocusing dalam mempromosikan Bali sebagai destinasi yang benar-benar melestarikan lingkungan, terutama dalam aspek kebersihannya,” tambah Rizki.

Tim Ahli Gubernur Bidang Pariwisata, Cipto Aji Gunawan, memaparkan bahwa Pemprov Bali telah memiliki dua Peraturan Gubernur terkait pelestarian lingkungan, yaitu mengenai sampah, di mana salah satunya ada pembatasan atau pelarangan penggunaan plastik sekali pakai. Sebagai upaya untuk mendorong Bali menjadi sebuah destinasi wisata yang lebih berkualitas.

“Peraturan terkait dengan sampah ini menjadi bagian dari protokol kesehatan. Saat ini sedang berjalan proses sertifikasi dari berbagai industri termasuk industri wisata bahari, dan di dalamnya itu ada protokol mengenai sampah. Jadi tidak hanya dengan penerapan peraturan saja tetapi implementasinya berupa protokol yang sekarang harus dipatuhi oleh semua pelaku usaha pariwisata,” kata Cipto Aji.

Baca Juga: Ini dia tawaran paket wisata aman saat pandemi

Dari data Bank Dunia menunjukkan pesisir Indonesia menyumbang sebanyak 3,22 juta ton sampah ke lautan, termasuk sampah plastik. Akan tetapi, Indonesia sudah menyiapkan rencana aksi nasional yang diharapkan dapat terwujud atau tercapai pada 2025 yaitu akan mengurangi jumlah sampah di lautan hingga 70 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru