Surakarta didukung jadi rumah promosi IKM Mebel

Selasa, 21 November 2017 | 11:38 WIB   Reporter: Maizal Walfajri
Surakarta didukung jadi rumah promosi IKM Mebel


UMKM - SURAKARTA. Tak salah Surakarta disebut sebagai salah satu sentra pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) mebel dan kerajinan terbesar Tanah Air. Terdapat lebih dari 150 pelaku IKM mebel dan kerajinan di Surakarta yang mampu menembus ekspor ke Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah.

"Surakarta juga menjadi pilihan tepat promosi perajin mebel, mengingat kota ini merupakan salah satu detinasi utama wisatawan manca negara," kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/11).

Peserta yang mengisi rumah promosi tersebut adalah IKM mebel dan kerajinan binaan Kementerian Perindustrian, yang tergabung dalam anggota Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Asal Solo Raya (KIMKAS) bekerja sama dengan PT Bank Rakytat Indonesia Tbk (BRI).

Pemerintah juga memberi dukungan untuk perajin mebel ini antara lain, fasilitas mesin pengering kayu (kiln dryer) kepada KIMKAS, mesin peralatan kayu (auto planner) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan mesin peralatan kerajinan logam kepada pemerintah Kabupaten Boyolali.

Selanjutnya, memfasilitasi mesin peralatan pengolahan kayu (band saw dan mesin diesel horizontal 4 langkah) kepada pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, dan memfasilitasi penunjang produksi IKM cangkul di Klaten berupa mesin gerinda tangan, mesin potong, mesin blower keong, dan mesin las listrik inverter.

Beberapa bantuan pembinaan juga telah diberikan seperti memfasilitasi program e-Smart IKM kepada KIMKAS, bimbingan desain furnitur kepada anggota KIMKAS.

Juga, memfasilitasi perpanjangan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) kepada KIMKAS, serta perjanjian kerja sama antara Indobambu dan Indo Lestari Gunung Kidul dengan KIMKAS dalam hal pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu dan pameran produk IKM furnitur Solo Raya.

Gati optimistis, melalui program dan kebijakan tersebut, industri mebel dan kerajinan nasional dapat semakin tumbuh dan berkembang. 

”Kami berharap target nilai ekspor mebel dan kerajinan pada tahun 2018 akan mencapai US$ 2 miliar dolar atau meningkat dibanding tahun ini sebesar US$ 1,06 miliar, sehingga 2019 dapat mencapai sekitar US$ 2,5 miliar," ungkapnya.

Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Surakarta Adi Dharma Santoso mengatakan, pasar ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke Amerika Serikat sudah cukup lama. Pihaknya sedang membidik pasar baru seperti ke Afrika dan Amerika Selatan.

Menurutnya, untuk ekspor mebel dan kerajinan dari Solo dan sekitarnya hampir mencapai 50 persen ke pasar Amerika, serta sisanya ke Eropa, Asia dan Australia. Kontribusi nilai ekpor mebel dan kerajinan Jawa Tengah sebesar US$ 700 juta per tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru