Jakarta. Hasil survei Charta Politika mengenai elektabilitas para bakal calon Gubernur DKI Jakarta menampilkan hasil head to head antara Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" dan Yusril Ihza Mahendra dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam hasil survei tersebut, Ahok jauh mengungguli Yusril.
Elektabilitas Ahok mencapai 59,5%. Sedangkan Yusril memperoleh elektabilitas sebesar 20,5%. Sisanya, sebanyak 20% responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Namun, elektabilitas Yusril lebih baik dibandingkan bakal calon lainnya jika diadu satu lawan satu dengan elektabilitas Ahok. Misalnya, antara Ahok dan Sandiaga Uno.
Elektabilitas Sandiaga tertinggal jauh jika berhadapan dengan Ahok. Elektabilitas Sandiaga hanya 10,8%, sedangkan elektabilitas Ahok mencapai hingga 66,8%. Sisanya, 22,5% memilih tidak tahu dan tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan alasan tingginya elektabilitas Yusril dibanding dengan bakal calon lain. Salah satu alasannya yakni Yusril bakal calon paling tegas menunjukkan sikap akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kemudian dari awal sudah ingin head to head dengan Ahok," kata Yunarto saat rilis survei "Siapa Berani Lawan Ahok?" di kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016). Selain itu, Yusril juga dianggap sudah bergeriliya sosialisasi dengan warga.
Langkah nyatanya yakni dengan membela warga Luar Batang. "Itu manuver yang bisa diterima secara rasional," kata Yunarto.
Pengumpulan data dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan di DKI Jakarta.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4,9% ersen pada tingkat kepercayaan 95%. Survei berlangsung setelah Ahok mengumumkan bakal calon wakil gubernurnya, Heru Budi Hartono.
(Kahfi Dirga Cahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News