Swalayan di Bali masih jual apel terkontaminasi

Rabu, 28 Januari 2015 | 17:27 WIB Sumber: Kompas.com
Swalayan di Bali masih jual apel terkontaminasi

ILUSTRASI. Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke dalam perahu bermesin di perkebunan kelapa sawit, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Jumat (20/1/2023). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.


DENPASAR. Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan Denpasar menggelar inspeksi mendadak buah apel asal Amerika yang terkontaminasi bakteri berbahaya. 

Dari tiga lokasi yang disidak, tim mendapati masih adanya buah impor tersebut yang dijual bebas di Swalayan Tiara Dewata. 

“Kami tidak tahu. Tapi apel-apel ini tidak laku terjual. Makanya kami taruh di pojok, karena ini tidak laku,” kata Manajer Swalayan Tiara Dewata, Novie Setyo Utomo saat didatangi tim sidak, Denpasar, Bali, Rabu (28/1/2015). 

Apel yang jenisnya dilarang tersebut kemudian diamankan untuk tidak dijual oleh pihak swalayan. 

Sementara Kepala Disperindag Bali Ni Wayan Kusumawati menyampaikan, bakteri listeria monocytogenes yang didapati dalam kandungan apel Granny Smith dan apel jenis Gala ini merupakan bakteri patogen yang menyebabkan keracunan. 

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengutamakan mengonsumsi dan menjual buah lokal sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang penggunaan buah lokal. Jika ingin mengonsumsi ataupun menjual buah impor, sebaiknya buah yang sehat dan telah diizinkan oleh BPOM,” ujarnya. 

Badan POM Provinsi Denpasar melalui Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan, Eka Ratnata, menyatakan Badan POM RI sudah mengeluarkan edaran bahwa olahan apel caramel yang mengandung bakteri tidak ada yang masuk ke Indonesia. 

"Kami terus melakukan pengawasan,” tegasnya.(Kontributor Denpasar, Sri Lestari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa
Terbaru