Saat ini kendati erupsi telah berhenti, pihaknya terus memantau perkembangan di lapangan. Tim Tagana juga tetap bersiaga dan meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak terkait di Posko Gabungan Gunung Tangkuban Perahu.
Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan, total Tagana Kabupaten Subang saat ini berjumlah 70 orang. Tagana yang diturunkan memiliki kemampuan bidang komunikasi, rescue, manajemen posko, dan logistik.
Baca Juga: Erupsi Gunung Tangkuban Parahu kali ini lebih besar dari letusan 2013
Mereka juga terus melakukan koordinasi dengan badan vulkanologi dan BPBD setempat. "Koordinasi terus dilakukan dan apabila diperlukan kebutuhan logistik untuk masyarakat terdampak akan disalurkan," tuturnya.
Seperti diketahui hari Jumat, 26 Juli 2019, pukul 15.48 WIB, wilayah gunung berapi Tangkuban Perahu yang berlokasi di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengeluarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Pascaerupsi, kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu ditutup sementara
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 30 detik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mensos: Tagana Diterjunkan Evakuasi Warga di Sekitar Tangkuban Parahu".
Editor : Krisiandi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News