Sementara itu, carrying capacity atau daya dukung merupakan konsep yang mengukur tingkat penggunaan pengunjung terhadap terjaminnya keberlangsungan sebuah destinasi pariwisata.
Mengutip laporan yang ditulis peneliti senior Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riza V. Tjahjadi, konsep daya dukung digunakan untuk mengantisipasi dampak negatif pariwisata.
Baca Juga: Setelah diteliti 6 anak komodo yang diselundupkan bukan dari Taman Nasional Komodo
Daya dukung (carrying capacity) menggunakan beberapa pendekatan pengelolaan yang mana tingkat kunjungan, kegiatan, dan aktivitas wisatawan di suatu lokasi pariwisata dikelola dengan batas-batas yang disesuaikan dan dapat diterima wilayah masing-masing.
Agustinus menyatakan carrying capacity juga diterapkan untuk bisa menata destinasi wisata di luar daerah utama. Maksudnya, penerapan konsep tersebut ditujukan dalam rangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Lebih lanjut, Agustinus menjelaskan agar wisatawan tidak fokus pada destinasi TNK Pulau Komodo atau Pulau Rinca, pemda akan menata wisata di luar TNK, seperti Goa Batu Cermin serta beberapa program desa wisata.
"Jadi sebelum wisatawan ke TNK, mereka bisa pergi ke objek wisata lain, khususnya yang di darat. Sehingga, pada saat mereka belum bisa pergi ke Pulau Komodo atau Rinca karena kami batasi, si wisatawan bisa mengunjungi destinasi lain," tutup Agustinus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News