AGRIBISNIS - Tanaman porang kian diminati para petani. Tentu saja, karena keuntungan yang menggiurkan. Dari menanam porang, para petani bisa untung puluhan juta hingga ratusan juta rupiah sekali panen.
Contohnya, warga di Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Purnama, Kepala Desa Durenan, mengatakan, 98% warganya merupakan petani dan sebagian besar menanam porang.
Dengan menanam porang, kesejahteraan warga mulai meningkat dan angka kemiskinan di desa itu turun. Bahkan, banyak warga Durenan kembali dari perantauan dan menanam porang di kampung halaman.
"Terbukti, saat pandemi ada 68 warga Desa Durenan yang membangun rumah berkat panen porang 2020 kemarin. Artinya, ketika seluruh warga menanam porang, kita bisa melibas angka kemiskinan," ujar dia.
"Dan, ketika kualitas porang terjaga, pasar pasti membutuhkan," katanya dikutip dari Surya, Selasa (13/4).
Baca Juga: Tidak sampai 2 tahun tanam porang bisa kantongi Rp 3 miliar, ini caranya
Sebenarnya, Purnama menjelaskan, pengembangan porang di Desa Durenan sudah mulai berjalan sejak 10 tahun yang lalu. Namun, para petani baru serius menggarap sekitar tiga tahun lalu.
Dia menyebutkan, porang merupakan komoditas yang menjanjikan. Perawatan porang terbilang mudah, tapi modalnya juga lumayan besar untuk membeli bibit.
Bak tambang emas
Untuk satu hektare lahan butuh modal sekitar Rp 55 hingga Rp 60 juta. Namun, ketika panen, petani bisa memperoleh Rp 300 juta lebih.
"Bahkan, sebelah rumah saya, ia beli bibit Rp 12 juta, ketika panen dijual laku Rp 55 juta," urainya.
Dengan begitu, pantas bila lahan porang disebut bak tambang emas bagi mereka yang tekun membudidayakan tanaman ini.
Baca Juga: Bisa menurunkan berat badan, ini 6 manfaat porang untuk kesehatan