Tanpa hujan, angin kencang menerjang Puncak Bogor secara tiba-tiba

Selasa, 22 Oktober 2019 | 05:20 WIB Sumber: Kompas.com
Tanpa hujan, angin kencang menerjang Puncak Bogor secara tiba-tiba

ILUSTRASI. Angin kencang ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/pd/17.


CUACA EKSTREM - BOGOR. Tak ada hujan, tiba-tiba angin kencang melanda kawasan Puncak Bogor tepatnya di Kampung Citeko Panjang Rt.03/Rw.09, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan setelah diterjang angin dari lereng Gunung Gede Pangrango itu.

Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Namun sebanyak 300 jiwa di desa tersebut, kini diungsikan ke masjid dan musholla. Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan, angin kencang itu mulai terjadi pada Senin (21/10/2019) sekitar pukul 02.00 WIB.

"Iya betul malam dini hari, angin dari lembah karena posisi rumah (warga) di atas. 41 rumah, 84 KK jadi ada sekitar 300 jiwa yang diungsikan di masjid," kata Adam kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon.

Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan berpotensi turun di 10 provinsi termasuk Jakarta dan Banten

"Pengungsi didominasi oleh ibu-ibu, anak-anak dan kakek nenek. Untuk bapaknya tetap jaga rumah masing-masing," sambung dia.

Adam menyebut, sejumlah warga yang diungsikan akan bertahan hingga 3 hari untuk menghindari angin susulan. "Mungkin akan mengungsi selama 3 hari sambil menunggu info selanjutnya untuk menghidari angin susulan," ujarnya.

Ia mengaku bahwa saat ini pihak BPBD telah mendirikan posko pelayanan dan bantuan makanan dan air. "Kami standby-kan 1 unit tangki air di sana kapasitas 5000 liter selama pengungsian dan ada juga kami berikan bantuan paketan (makanan)," ungkapnya.

Sementara itu, anggota Satpol-PP Kecamatan Cisarua Manaf menambahkan, sejauh ini penduduk di desa tersebut diinapkan di Masjid Bagoudah, Cikopo Selatan, Kebun Gunung Mas, Puncak Bogor.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan dan kebakaran lahan bisa terjadi di 10 provinsi

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru