Tanpa hujan, angin kencang menerjang Puncak Bogor secara tiba-tiba

Selasa, 22 Oktober 2019 | 05:20 WIB Sumber: Kompas.com
Tanpa hujan, angin kencang menerjang Puncak Bogor secara tiba-tiba

ILUSTRASI. Angin kencang ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/pd/17.


Manaf menyebut, adapun kerusakan yang ditimbulkan yakni atap beterbangan terbawa angin dan sedikitnya merusak bangunan. "Enggak ada hujan sama sekali tiba-tiba angin kencang dan kebanyakan rusak sedang dan satu rusak parah rumah pak Rt banyak atap kebawa angin," singkat Manaf yang saat itu sedang bertugas di Cisarua.

Terpisah, Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Citeko, Puncak Bogor melalui Prakirawan Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi mengatakan, analisis sementara menunjukkan bahwa terdapat arus jetstream pada lapisan atas antar tropis dari ketinggian 1000-1500 meter dari permukaan laut di sepanjang dataran tinggi Jawa Barat dan wilayah Selatan Jawa Barat.

"Angin ini adalah angin dengan kecepatan tinggi antara 25-40 km/jam yang disebabkan oleh low level inter-tropical jetsream (jetstream antar tropis lapisan rendah)," ucap Asep melalui pesan tertulisnya yang diterima Kompas.com.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan berpotensi turun di 12 provinsi

"Dampak angin kencang ini hanya dirasakan oleh warga yang berada di dataran tinggi antara 900 meter hingga 1500 meter," lanjut Asep.

Ia menyebut, hal ini yang menjadi penyebab angin kencang di Puncak Bogor dan hampir di seluruh wilayah Jawa Barat. Menurut Asep, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap fenonema alam angin kencang sekarang ini.

"Hindari bangunan atau rumah dan pepohonan yang tidak kuat atau mudah roboh dan tumbang," terangnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angin Kencang Menerjang Puncak Bogor, 300 Penduduk Desa Diungsikan ke Masjid."
Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan
Editor : Khairina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru