Terapkan lockdown lokal, Wali Kota Tegal: Lebih baik saya dibenci warga daripada...

Kamis, 26 Maret 2020 | 20:03 WIB Sumber: Kompas.com
Terapkan lockdown lokal, Wali Kota Tegal: Lebih baik saya dibenci warga daripada...

ILUSTRASI. Petugas melakukan pengalihan jalur saat penutupan sebagian jalan protokol Kota Tegal, Jawa Tengah.


DAMPAK VIRUS CORONA - TEGAL. Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk mengambil kebijakan local lockdown dengan menutup akses keluar masuk kota selama empat bulan ke depan. 

Langkah kontroversial Dedy itu diambil menyusul munculnya kasus pertama warga Kota Tegal yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona (Covid-19) pada Rabu (25/3). 

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy, saat konferensi pers terkait satu warganya yang positif corona, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3) malam. 

Baca Juga: Dua pasien virus corona meninggal di Jateng, Ganjar siapkan 56 rumah sakit rujukan

Dedy mengatakan, pihaknya akan menutup akses masuk ke Kota Bahari itu dengan beton movable concrete barrier (MCB) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020. 

Akses masuk tidak lagi ditutup menggunakan water barrier yang sudah diterapkan sebelumnya hanya di sejumlah titik. 

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MCB beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy. 

Menurut Dedy, alasan untuk melakukan penutupan akses yang ia sebut sebagai local lockdown penuh, adalah untuk mencegah penyebaran corona masuk ke Kota Tegal. 

Pasalnya, dengan ditemukannya pasien positif corona, maka Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona. 

"Keputusan ini dilematis, namun warga harus bisa memahami, karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy. 

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru