Dalam penjualan beras lokal, Inovasi yang dilakukan Bupat Suwirta adalah program Bima Juara atau Beli Mahal, Jual Murah yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) akan membeli gabah lebih mahal dari patokan pemerintah, kemudian KUD akan menjualnya kembali dengan harga yang murah.
“Jadi inflasi daerah bisa benar-benar kita atur di sini, sehingga dari saat kita mengembangkan konsep ini, di Klungkung harga beras tidak pernah naik turun, stabil sekali,” jelasnya Suwirta.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung juga membuat program yang bernama entrepreneur masuk desa dan masih dilakukan secara parsial. Inovasi yang dicetuskan lainnya yaitu Rumah Keong.
“Ini kami bekerja sama dengan pemerintah Kanada. Rumah Keong ini merupakan rumput laut, mangga, kelapa dan singkong. Ini sedang kami buat produknya dan siap untuk di launching. Tentu kami sangat membutuhkan bantuan dan dukungan untuk memasarkan produk ini nantinya,” tutur Suwirta.
Selanjutnya: KemenkopUKM targetkan kontribusi koperasi produksi terhadap PDB jadi 5,5% di 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News