Tolak UMP Jakarta hanya naik 8,51%, hari ini buruh bakal demo di Balai Kota

Rabu, 30 Oktober 2019 | 10:35 WIB   Reporter: kompas.com
Tolak UMP Jakarta hanya naik 8,51%, hari ini buruh bakal demo di Balai Kota

ILUSTRASI. Sejumlah buruh dari berbagai serikat buruh melakukan aksi pada saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019).


UNJUK RASA - JAKARTA. Sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (30/10). Aksi ini untuk menolak kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8,51% tahun depan.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, aksi unjuk rasa juga menuntut revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. "Baru setelah itu, (pemerintah) melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) di pasar sebagai dasar penetapan nilai UMP," ujar dia.

Menurut Said, UMP DKI pada 2020 seharusnya naik sekitar 10% sampai 15%. "Perkiraan KSPI, jika menggunakan 78 item KHL maka kenaikan UMP 2020 adalah berkisar 10% hingga 15%," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menetapkan UMP 2020

Menyusul unjuk rasa buruh, Kepolisian menyiapkan prosedur pengamanan dan pengalihan arus lalu lintas. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono bilang, sebanyak 500 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut.

"Rencana unjuk rasa dari dewan pimpinan wilayah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia. Estimasi massa sekitar 500 sampai 750 orang, sehingga petugas pengamanan (yang diterjunkan) sebanyak 500 personel gabungan," ungkap Argo. "Pengalihan arus lalu lintas (bersifat) situasional," imbuhnya.

Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru