Tudingan mobilisasi becak ke Jakarta dan peringatan keras Sandiaga

Senin, 29 Januari 2018 | 08:20 WIB Sumber: Kompas.com
Tudingan mobilisasi becak ke Jakarta dan peringatan keras Sandiaga

ILUSTRASI. Becak di Jakarta


DKI JAKARTA - JAKARTA.  Becak-becak dari daerah dikabarkan masuk ke wilayah Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengendus hal itu dan berkesimpulan ada sebuah upaya mobilisasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai mobilisasi becak daerah ke Jakarta sebagai "buih-buih politik". Tujuannya untuk membuat kondisi Jakarta tidak stabil. Kepada mereka yang memobilisasi, Sandi memberikan peringatan.

"Kami akan sampaikan pesan kepada yang mobilisasi, Jakarta tidak akan diam dan lengah terhadap kegiatan destabilisasi wilayah Ibu Kota," ujar Sandiaga di RPTRA Taman Sawo, Cipete Utara, Minggu (28/1).

 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan aparatur negara lainnya untuk mengatasi upaya mobilisasi itu. Sejauh ini, Sandiaga mendapat laporan banyak penarik becak yang berasal dari Indramayu dibawa ke Jakarta dengan truk. Dia menilai kedatangan penarik becam itu sudah terorganisir.

Pemprov DKI Jakarta juga akan tegas kepada penarik becak dari daerah itu. Mereka akan diminta untuk kembali.

"Kami di sini tegas saja bahwa kami sebagai pemangku kebijakan, kami pastikan mereka akan tegas dipulangkan," kata Sandiaga.

Tak larang urbanisasi

Sandi mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak menutup arus urbanisasi. Kata dia, pada dasarnya masyarakat cenderung lebih banyak tinggal di kawasan urban. Itu terjadi bukan hanya di Jakarta tetapi di seluruh dunia.

 Namun, mereka yang datang ke Jakarta tidak bisa sembarangan, harus memiliki keahlian dan tahu akan tinggal di mana.

"Untuk yang datang, kami harus pastikan mereka punya skill sesuai dengan sekarang yaitu new ekonomi, ekonomi baru, digital. Itu yang akan kami kembangkan," kata Sandiaga.

Sejatinya, kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait becak adalah untuk para penarik becak yang saat ini sudah ada di Jakarta. Selama ini, meski sudah dilarang, becak tetap beroperasi di daerah-daerah permukiman, terutama di Jakarta Utara. Merekalah yang menjadi sasaran kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Ini masaah keberpihakan. Kami mau berpihak sama masyarakat yang selama ini belum merasakan kue pertumbuhan ekonomi," kata Sandi.

Supaya penarik becak semakin berdaya, mereka juga akan diberi pelatihan. Sandi menegaskan pelatihan hanya untuk penarik becak eksisting. Tidak bisa ditambah, apalagi dengan penarik becak dari daerah.

"Teman-teman OK OCE akan merumuskan pelatihannya," kata dia.

Bahkan, Sandi memunculkan wacana untuk mengganti becak dengan sepeda listrik. Itu sebabnya penarik becak saat ini akan dilatih mengayuh atau menggowes. Soalnya, kata Sandi, teknik menggowes sepeda listrik berbeda dengan becak biasanya. (Jessi Carina)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: Becak dan Tudingan Adanya Memobilisasi untuk Bikin Jakarta Tak Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru