JAKARTA. Pekan depan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Jakarta Selatan akan menyerahkan uang pembebasan tanah kepada warga yang tanahnya akan dipakai untuk pembangunan MRT.
"Pembebasan lahan MRT minggu depan harus sudah ada pembayaran di Kantor Wali Kota," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (22/8).
Ia mengatakan, kawasan yang tanahnya akan dibebaskan pekan depan yakni tanah yang berada di Lebak Bulus, Cilandak Barat, dan kawasan sekitarnya yang merupakan kawasan prioritas. Totalnya, kata Tri, ada sekitar 30 bidang tanah yang akan dibebaskan.
Menurut Tri, jumlah uang yang akan dibayarkan kurang lebih Rp 500 miliar. Per meter tanah, dihargai beragam. Ada yang per meter dihargai Rp 23 juta, Rp 25 juta, bahkan ada yang Rp 43 juta. "Pembayarannya kita pakai appraisal bukan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)," kata dia.
Kendati demikian, ada pula pemilik lahan yang masih belum sepakat dengan harga appraisal yang ditawarkan. Karena itu, Tri menegaskan akan menempuh cara konsinyasi.
"Kalau enggak setuju juga kami tempuh konsinyasi, pengadilan," sebut dia.
Namun, ia mengaku pihaknya masih terus melakukan negosiasi dengan para pemilik tanah di sana. Sebab, terkadang warga perlu lebih detail diberikan penjelasan tentang proyek sebelum akhirnya sepakat tanahnya dibebaskan.
Tri mengatakan, pembabasan lahan MRT ditargetkan harus sudah selesai pada 2017 karena saat itulah kereta untuk MRT tiba di Jakarta. (Unoviana Kartika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News