Upaya Polbangtan Malang dan Pemkab Pacitan untuk Regenerasi Petani di Pedesaan

Selasa, 08 Maret 2022 | 16:53 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Upaya Polbangtan Malang dan Pemkab Pacitan untuk Regenerasi Petani di Pedesaan

ILUSTRASI. Masuknya Program YESS pada tahun kedua di Kabupaten Pacitan telah memberikan manfaat bagi para petani khusunya petani muda yang memerlukan arahan, pelatihan, dan permodalan bagi SDM pertanian


AGRIBISNIS -  PACITAN. Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan, melalui penyediaan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di pedesaan untuk menjadi wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian. 

Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan YESS akan melibatkan berbagai institusi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga sosial masyarakat terkait, mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten, bahkan sampai kecamatan dan desa. 

Salah satunya mengembangkan Forum Pemangku Kepentingan Tingkat Kabupaten District Multi-Stakeholder Forum [DMSF] sebagai sarana berbagi [sharing informasi] pengembangan pertanian di level kabupaten.

Sebagai dukungan Kabupaten Pacitan terhadap Program YESS, pada Selasa (8/3/2022), Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian (Bappeda) Litbang Kabupaten Pacitan melaksanakan Rapat Koordinasi DMSF Program YESS tahun 2022 di Gedung Karya Dharma, Pacitan. 

Baca Juga: Harga Pangan Melejit, Kementerian Pertanian Diminta Serius Membenahi Produksi

Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Pacitan, Gagarin; Wakil Direktur I Polbangtan Malang Novita Dewi; Deputi Monev Program YESS Polbangtan Malang Budianto, MP; kepala perangkat daerah terkait, Kepala UPT dan koordinator penyuluh pertanian, pimpinan perbankan dari BRI, BNI dan Mandiri;, Ketua Kadin, Apindo, Perwakilan LSM, mobilizer Program YESS, dan perwakilan Penerima Manfaat Program YESS.

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Pacitan, Heru Sukresno mengungkapkan FGD sebagai sarana komunikasi untuk menyamakan persepsi dan memantapkan langkah dalam rangka membangun komitmen untuk keberhasilan program YESS.

Sementara itu Wakil Bupati Pacitan yang membuka FGD tersebut mengapresiasi pelaksanaan DMSF guna mewujudkan tujuan dari program YESS. Dia mengatakan diperlukan sinergitas program dan kegiatan dari semua pihak baik pemerintah maupun swasta serta stakeholder terkait.

Menurutnya, masuknya Program YESS pada tahun kedua di Kabupaten Pacitan telah memberikan manfaat bagi para petani khususnya petani muda yang memerlukan arahan, pelatihan, dan permodalan dalam peningkatan SDM pada bidang pertanian. 

Baca Juga: Kementan Harap ASN Polbangtan Tingkatkan Core Value

"Kegiatan Program YESS yang telah dilaksanakan selama tahun 2021 seperti pelatihan, magang serta hibah sangat memberikan manfaat untuk para petani muda yang berada di kabupaten pacitan,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (8/3).

Dia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Pacitan sangat menyambut baik program YESS karena sesuai dengan misi nomor tiga dalam RPJMD 2021-2024, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris, sektor pariwisata, serta sektor unggulan lainnya.  

Dalam perencanaan selama empat tahun 2021-2024, kata Heru, urusan pertanian termasuk isu strategis  yang masuk pada prioritas utama yang akan terus diperhatikan.

Heru mengatakan, pertanian menjadi sektor penyumbang/penopang terbesar dalam membentuk perekonomian di kabupaten pacitan, walaupun dengan kondisi topografi yang bergunung, sering longsor di musim penghujan, dan kekeringan di musim kemarau.

Hal itu menunjukkan pula bahwa sektor pertanian tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat pacitan, yang mempunyai semangat juang tinggi untuk hidup dengan sumber daya pertanian.

Pada akhir sambutan, Heru memotivasi generasi muda dengan mengatakan bahwa sektor  pertanian dan peternakan bukan hanya alternatif pekerjaan tapi menjadi pilihan utama yang tepat untuk dikembangkan. "Pertanian bukan akhir tapi awal dari segalanya,” ucapnya.

Surya Agustya, salah satu perwakilan Penerima Manfaat Program YESS merasakan manfaat setelah mengikuti Program YESS antara lain mendapatkan ilmu pengetahuan tentang dunia usaha, juga bantuan modal melalui hibah kompetitif. 

"(Bantuan modal) untuk menambah alat dan mesin penunjang produksinya sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan variasi produk kopi," ujar pengusaha kopi asal Desa Worawari Kecamatan Kebonagung ini. 

Surya berharap usahanya bisa semakin bertumbuh hingga dapat membantu menciptakan kemanfaatan dalam setiap mata rantai industri Sarponesia Coffee hingga kopi Pacitan terkenal hingga seluruh negeri.

Upaya-upaya tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurut SYL, lewat Program YESS Kementerian Pertanian (Kementan RI) mengajak generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian dan menjadi petani. 

Baca Juga: Banyak Alat Peraga, Metaverse akan Permudah Simulasi Pelatihan Pertanian

Mentan SYL meyakini usaha pertanian sangat menjanjikan karena memiliki pasar yang pasti dan menjadi basis ekonomi nasional. Program YESS juga diyakini sebagai upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian.

“Karena dengan adanya mereka, ekonomi di sektor pertanian bisa bergerak dan menggeliat," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. 

Melalui Program YESS, Dedi berharap akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumber daya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

"Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru