MRT - JAKARTA. Tiga negara, yakni Korea Selatan, Jepang dan Inggris menyatakan minat untuk berpartisipasi pada proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dengan tiga negara itu dilakukan di Bali pada 14 November 2022.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan, usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) tersebut akan langsung disusun rencana aksi (action plan) ke depan.
Khusus untuk proyek MRT fase 3, MRT Jakarta akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendetailkan skema pembiayaan.
"Untuk fase 4 juga sama, action selanjutnya untuk fase 4 kita relatif ini agak lebih lama, karena keinginan Korea untuk melakukan kajian lebih dalam tadi, kita tunggu," kata Tuhiyat seperti ditayangkan dalam Kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (16/11).
Baca Juga: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral Maraton, dari Peresmian Masjid sampai MRT
Adapun usai Korea Selatan rampung melakukan kajian, barulah kajian mengenai skema pembiayaan bersama pihak swasta juga akan didetailkan pada rencana aksi selanjutnya.
"Setelah itu kajian mengenai public private partnership (PPP) atau skema financing terkait dengan kolaborasi pihak swasta juga akan kita detailkan. Ini action selanjutnya kita bisa melakukan ground breaking pada 2024. Mudah-mudahan itu bisa terjadi lebih cepat," ujar Tuhiyat.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia telah menandatangani kerjasama dengan tiga negara untuk proyek MRT. Bersama Pemerintah Jepang dilakukan memorandum of coorporation (MoC) kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line fase 1.
Kemudian bersama Pemerintah Inggris, diteken letter of Intent (LoI) tentang Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta. Selanjutnya, dengan Korea Selatan dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan.
Dengan adanya nota kesepahaman ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta. Ia melanjutkan, sebagaimana amanat presiden bahwa pengembangan angkutan massal perkotaan seperti MRT Jakarta sangat penting untuk terus dilakukan.
Ke depan, rencananya MRT dan LRT akan dibangun juga di Medan, Bandung, Surabaya dan Bali. Saat ini sedang akan dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT di wilayah tersebut.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Owen Jenkins mengungkapkan kebanggaannya karena Inggris telah ambil bagian dalam pengembangan transportasi kereta di Indonesia, termasuk proyek MRT Jakarta east-west fase pertama dan proyek LRT Jakarta.
"Inggris selalu siap untuk mendukung Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan fase-fase MRT berikutnya, termasuk melalui Expression of Interest dari UK Export Finance untuk menyiapkan pendanaan sebesar $1,25 miliar. Kami siap untuk berkolaborasi dengan seluruh mitra untuk membawa kerja sama ini ke tahap selanjutnya", ujar Owen.
Sementara itu, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang Satoru Mizushima mengatakan, Jepang telah berpartisipasi pada pembangunan MRT Jakarta koridor selatan-utara (Lebak Bulus - HI) yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada Maret 2019.
Ia meyakini, dengan adanya pengalaman kerjasama kedua negara dalam membangun MRT, akan membantu dalam memfasilitasi pembangunan MRT selanjutnya yaitu koridor timur-barat (east - west).
“Saya berharap kelanjutan kerja sama ini akan semakin meningkatkan kerja sama kedua negara ke depannya di sektor perkeretaapian,” ucap Mizushima.
Baca Juga: Bertemu Jepang dan Korsel, Menhub Bahas Kerja Sama Pengembangan Transportasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News