Waspada! Gunung Semeru Erupsi Ratusan Kali Dalam 24 Jam

Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - LUMAJANG – Gunung Semeru di Lumajang erupsi 137 kali dalam 24 jam terakhir dengan kolom abu setinggi hingga 800 meter pada Kamis 30 Oktober 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan status tetap waspada. Namun warga diminati menjauhi wilayah Besuk Kobokan.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali meningkat. Dalam 24 jam terakhir, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat mengalami 137 kali erupsi berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kamis (30/10/2025) pukul 00.00–24.00 WIB.

Dari jumlah tersebut, delapan erupsi terpantau secara visual mengeluarkan asap berwarna kelabu dengan tinggi letusan antara 400–800 meter di atas puncak kawah.
Sementara 129 erupsi lainnya tidak terpantau secara visual karena puncak gunung tertutup kabut, namun terekam jelas melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 52–208 detik.

“Teramati delapan kali letusan asap putih kelabu setinggi 400–800 meter ke arah selatan, barat daya, dan barat,” tulis Petugas PPGA Semeru, Yadi Yuliandi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Aktivitas Gunung Masih dalam Batas Aman

Selain erupsi, alat seismograf juga mencatat 37 kali gempa guguran. Namun, visual guguran tidak terpantau karena cuaca berkabut.

Terbaru, pada Jumat pagi (31/10/2025), Gunung Semeru kembali mengalami 9 kali erupsi antara pukul 00.00–05.50 WIB. Dua di antaranya, pada pukul 05.10 dan 05.33 WIB, teramati mengeluarkan asap kelabu setinggi 600 dan 500 meter dari kawah.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05.10 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 600 meter,” tulis Liswanto, petugas PPGA Semeru.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, laporan PPGA menunjukkan peningkatan aktivitas letusan dan guguran. Namun, aktivitas vulkanik masih berada dalam radius aman dari permukiman.
Permukiman terdekat berada pada jarak 8 kilometer dari puncak kawah, sementara status gunung tetap di Level II (Waspada).

“Statusnya tetap waspada. Aktivitas letusan masih dalam radius aman,” ujar Yudhi.

Tonton: Kasus Kendaraan Mogok Usai Isi Pertalite, Pertamina Turunkan Tim Investigasi

Imbauan Warga: Jauhi Besuk Kobokan

BPBD Lumajang mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Peringatan juga diberikan kepada penambang pasir agar tidak menambang di tengah aliran sungai karena potensi awan panas guguran (APG) dan banjir lahar yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Warga juga dilarang beraktivitas 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena area ini berpotensi terdampak perluasan awan panas hingga 13 kilometer dari puncak.

Selain itu, intensitas hujan lebat di sekitar Semeru meningkatkan risiko banjir lahar dingin. Sejumlah alat peringatan dini (Early Warning System/EWS) telah dipasang di lokasi rawan untuk memberikan peringatan cepat kepada warga.

“Waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru,” ujar Yudhi.

Meski aktivitas gunung meningkat, warga sekitar tetap tenang. Irfan, warga Desa Pronojiwo, mengatakan bahwa letusan kecil dan asap sudah menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat setempat.

“Aktivitas letusan ini biasa. Warga tetap beraktivitas normal. Kami memantau EWS, dan selama tidak ada peringatan mengungsi, kami tetap beraktivitas seperti biasa,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BPBD untuk memantau kondisi terkini serta memastikan sistem peringatan dini berjalan optimal demi keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.

(Miftahul Huda, Icha Rastika)

Sumber: https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/31/064703378/gunung-semeru-erupsi-137-kali-dalam-24-jam-status-waspada?page=all#page2.