Waspada, Omicron Bikin Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terus Naik, Ini Gejalanya

Selasa, 18 Januari 2022 | 13:29 WIB Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com
Waspada, Omicron Bikin Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terus Naik, Ini Gejalanya

ILUSTRASI. Waspada, Omicron Bikin Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terus Naik, Ini Gejalanya


COVID-19 - Jakarta. Kenaikan kasus Covid-19 Omicron maupun infeksi virus corona lainnya di Jakarta kembali mengkhawatirkan. Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet terus meningkat. Kenali gejala Covid-19 Omicron yang kini semakin marak agar bisa langsung melakukan isolasi.

Dilansir dari Kompas.com, pada 7 Januari 2022 terdapat 1.422 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet dan 31 orang diizinkan pulang. Namun, jumlah pasien yang dirawat justru bertambah 149 orang hanya dalam 1x24 jam. Padahal, sehari sebelumnya jumlah pasien masih di angka 1.304. "Bertambah, kemarin (6/1/2022) itu baru 1.304," kata Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel dr Mintoro Sumego, Jumat (7/1/2022).

Selang lima hari kemudian, pada 12 Januari 2022, jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet mengalami kenaikan dari catatan sebelumnya. Pada 12 Januari 2022, berjumlah 2.160 pasien Covid-19. Jumlah tersebut terbagi menjadi kategori pasien isolasi dan karantina. "Bertambah, kemarin (11/1/2022) itu baru 1.975 dan pasien yang sembuh diizinkan pulang berjumlah 25 orang," ujar Mintoro.

Sedangkan per Senin 17 Januari 2022, jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet kian melonjak menjadi 2.535 orang. Artinya, jarak waktu lima hari dari 12 Januari 2022 ke 17 Januari 2022 jumlah pasien bertambah menjadi 375 pasien Covid-19.

Baca Juga: Tanpa Sinovac, Vaksin Booster Pakai Pfizer, Moderna & Astrazeneca, Ini Alasannya

Mintoro mengatakan, tren kenaikan jumlah pasien Covid-19 ini mulai awal Desember 2021 sampai Januari 2022 mengalami kenaikan. "Awal Desember 2021 masih 112 pasien, sekarang sudah 2.000-an pasien," ujar Mintoro.

Meski mengalami kenaikan jumlah pasien, pihak RSDC Wisma Atlet telah mengantisipasi hal tersebut dengan penambahan satu tower untuk rawat isolasi. Sehingga, ketersediaan kamar di RSDC Wisma Atlet yang banyak belum terisi. Saat ini keterisian ruangan isolasi di RSDC Wisma Atlet telah mencapai 43 persen."Masih ada kapasitas ruangan yang tidak terisi. Kita di sini total ada 5.939 tempat tidur," ungkap Mintoro.

Mintoro mengungkapkan, sebanyak 87% pasien di RSDC Wisma Atlet merupakan repatriasi atau WNI yang positif Covid-19 setelah kembali dari luar negeri. Mintoro menambahkan bahwa para pasien terpapar Covid-19 sebagian besar setelah pulang dari lima negara, yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Kebanyakan kasus Covid-19 yang terjadi setelah bepergian dari luar negeri adalah akibat virus Omicron. Gejala Covid-19 Omicron berbeda dengan gejala infeksi virus corona varian sebelumnya. Bahkan, ada pasien Covid-19 Omicron yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 24/1/2022, Hanya Pamekasan yang Berstatus Level 3

Gejala Covid-19 Omicron

Sementara itu, dari berbagai penelitian kasus Covid-19 Omicron, berikut gejala yang terdeteksi.

Dilansir dari BBC, Angelique Coetzee, dokter pertama penemu kasus Covid-19 Omicron di Afrika Selatan berpendapat ada perbedaan gejala atau ciri-ciri Covid-19 Omicron dengan kasus sebelumnya termasuk varian Delta.

Menurut Angelique Coetzee, gejala Covid-19 Omicron yang terjadi pada pasien di Afrika Selatan meliputi

  • Rasa capek selama satu atau dua hari
  • Sakit kepala
  • Badan sakit
  • Tenggorokan serak, tapi tidak batuk-batuk
  • Tidak kehilangan kemampuan indra penciuman (anosmia).

Sementara itu, gejala Covid-19 Omicron menurut hasil penelitian ZOE COVID Study hampir mirip dengan pendapat Angelique. Dalam publikasi penelitian 16 Desember 2021, ZOE COVID Study menemukan sejumlah gejala Covid-19 Omicron yang kini banyak terjadi di Inggris.

Simak gejala Covid-19 Omicron di halaman selanjutnya

Gejala Covid-19 Omicron berdasarkan hasil penelitian ZOE COVID adalah

  • Sakit kepala

Sakit kepala adalah gejala yang terbanyak dialami penderita Covid-19 Omicron di Inggris. Sakit kepala ini pada penderita Covid-19 Omicron biasanya berlangsung lebih dari tiga hari dan tidak bisa diatasi dengan obat penghilang rasa sakit.

  • Pilek

Selain sakit kepala, gejala penderita Covid-19 Omicron di Inggris yang banyak terjadi adalah pilek. Pilek penderita Covid-19 Omicron ini mirip dengan kasus penyakit pilek musim dingin yang biasa terjadi di Inggris.

  • Kelelahan (baik ringan atau berat)

Gejala penderita Covid-19 Omicron lainnya adalah kelelahan. Tingkat kelelahan penderita Covid-19 Omicron mulai dari ringan hingga berat.

  • Bersin

Gejala lain penderita Covid-19 Omicron di Inggris adalah bersin. Penderita Covid-19 Omicron dilaporkan mengalami intensitas bersin yang tinggi.

  • Sakit tenggorokan

Gejala lain penderita Covid-19 Omicron di Inggris adalah sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan ini hanya berlangsung paling lama 5 hari.

Mencegah Covid-19 Omicron

Untuk mencegah Covid-19 Omicron, masyarakat dihimbau tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksin. Terkait protokol kesehatan penggunaan masker, penggunaan masker kain dinilai tidak efektif mencegah Covid-19 Omicron. Masker yang efektif mencegah Covid-19 Omicron adalah masker KF94 atau N95.

Sedangkan vaksin Covid-19 bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit akibat infeksi Omicron.

Selain itu, Kemenkes menghimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mencegah Covid-19 Omicron. Pasalnya, penularan Covid-19 Omicron terjadi di luar negeri.

Itulah sejumlah gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dan di negara lain beserta cara mencegah penularannya. Mari jalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Adi Wikanto
Terbaru