YLKI: Rencana pembukaan kembali mal pada 5 Juni terlalu gegabah

Selasa, 26 Mei 2020 | 13:40 WIB Sumber: Kompas.com
YLKI: Rencana pembukaan kembali mal pada 5 Juni terlalu gegabah

ILUSTRASI. JAKARTA,13/04-SEPI PENGUNJUNG. Suasana sepi pengunjung terlihat di sebuah pusat perbalanjaan CItraland, jakarta, Senin (13/04). Meningkatnya kasus virus corona di Indonesia ikut memukul sektor perekonomian dalam negeri salah satunya sektor ritel, dimana A


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik rencana pemerintah untuk membuka kembali mal di kawasan DKI Jakarta dalam waktu dekat. Langkah itu dinilai terlalu dini, mengingat wabah Covid-19 belum berakhir hingga saat ini. 

"Rencana pembukaan mall di Indonesia khususnya di Jakarta pada 5 Juni yang akan datang saya kira ini kebijakan yang terlalu dini, bahkan terlalu gegabah. Sehingga saya kira YLKI menolak pembukaan mall pada tanggal tersebut," kata Ketua YLKI Tulus Abadi kepada wartawan, Selasa (26/5). 

Baca Juga: TNI dan Polri lakukan pendisiplinan PSBB di 1.800 objek

Tulus mengatakan, seharusnya kebijakan membuka pusat perbelanjaan dilakukan ketika kurva kasus Covid-19 sudah melandai. Jika kurva belum menunjukkan penurunan atau justru mengalami kenaikan, tidak seharusnya mal yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dioperasikan kembali. 

Tulus pun mendorong Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menolak rencana pemerintah pusat membuka mal dalam waktu dekat. "Saya kira gubernur DKI harus menolak rencana pembukaan mall pada 5 Juni itu kalau kurva di Jakarta belum melandai dan itu artinya belum aman pengendalian Covid," ujar Tulus. 

Tulus menambahkan, pembukaan mal seharusnya tidak dapat dilakukan jika suatu daerah masih memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau masih dinyatakan sebagai zona merah Covid-19. 

Menurut Tulus, akan sangat sulit menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di pusat perbelanjaan. Termasuk, dalam melakukan pengawasan. Oleh karenanya, selain meminta pemerintah membatalkan rencana ini, YLKI juga mengajak masyarakat tak mendatangi mal di tengah pandemi. 

Baca Juga: Catat ya bagi warga yang terlanjur mudik, masuk Jakarta wajib rapid test dan tes PCR

"Pemerintah harus mengutamakan aspek pengendalian Covid sebagai panglima, bukan ekonomi sebagai panglima karena masalah Covid harus diselesaikan lebih dulu, baru menyusul masalah ekonomi. Tidak bisa logika itu dibalik," kata Tulus. 

Sebelumnya diberitakan, pengelola pusat belanja Indonesia bersiap mengoperasikan kembali mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta. Mal di Jakarta sudah berhenti beroperasi sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada awal April 2020. 

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat membeberkan, ada 60 mal atau pusat perbelanjaan yang akan kembali beroperasi pada Jumat (5/6). Sementara mal yang buka pada Senin (8/6) ada empat. 

Baca Juga: Bersama Kominfo, LinkAja sediakan pembayaran online di 18 pasar tradisional

"Yaitu Grand Indonesia, Teras Benhil, Summarecon Mal Kelapa Gading, dan Sunter Mall," kata Ellen, Senin (25/5). 

Kembali beroperasinya pusat perbelanjaan ini mengacu Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 489 Tahun 2020 tentang Perpanjangan PSBB di Jakarta. 

Dalam aturan itu, Gubernur DKI Jakarta menyatakan, PSBB hanya diperpanjang 14 hari sejak 22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020. Ini merupakan perpanjangan PSBB yang ketiga kali di Jakarta sejak pertama kali berlaku. (Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "YLKI: Rencana Pembukaan Kembali Mal pada 5 Juni Terlalu Gegabah"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi
Terbaru