Zulkifli Hasan Tinjau Program PNM, Dorong Ketahanan Pangan & Pemberdayaan Perempuan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 23:18 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau secara langsung program pemberdayaan PNM kepada nasabah UlaMM dan Mekaar di Kopeng, Jawa Tengah. Kegiatan dilakukan dari meninjau usaha nasabah, pembibitan sayur, panen brokoli, pertemuan kelompok mingguan (PKM), serta program ketahanan pangan ayam petelur di Rumah Pangan PNM.

Reporter: TribunNews | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meninjau langsung program pemberdayaan yang dijalankan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bagi nasabah UlaMM dan Mekaar di Kopeng, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2025).

Kunjungan tersebut mencakup serangkaian kegiatan, mulai dari meninjau usaha grosir dan ritel milik nasabah PNM yang juga menjual telur dari Rumah Pangan PNM, hingga panen brokoli di ladang dan program pembibitan sayuran.

Selain itu, Zulhas juga menyaksikan pertemuan kelompok mingguan (PKM) di rumah salah satu Ketua Kelompok Mekaar, sekaligus melihat praktik pendampingan dan pengembangan kapasitas usaha yang rutin dilakukan PNM setiap pekan bagi 22,5 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.

Kunjungan ditutup dengan peninjauan program ayam petelur di Rumah Pangan PNM, sebagai bukti nyata kontribusi PNM dalam mendukung ketahanan pangan lokal.

"Saya terima kasih kepada PNM karena sudah membantu ketahanan pangan di daerah, terutama di desa. Saya yakin masa depan ibu-ibu akan cerah, apalagi dengan dukungan program ayam petelur dan program MBG dari Presiden, usaha ini akan laku keras," ungkap Zulhas.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mengatakan berdasarkan survei pada September 2025, mayoritas keluarga nasabah mengaku pola makan mereka lebih bergizi sejak mengikuti program ini.

Selain menambah penghasilan harian sebesar Rp50.000–Rp150.000 per bulan, program ini juga meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui konsumsi telur yang lebih rutin.

“Mungkin ini kontribusi kecil dari PNM, diawali dari memenuhi kebutuhan masing-masing dan lingkungan, ke depan akan kami perluas hingga bisa memenuhi kebutuhan pasar secara luas. Terlebih, ada 82,9 juta penerima MBG yang perlu disuplai,” jelas Arief.

PNM menegaskan keberlanjutan program pemberdayaan tidak hanya soal modal usaha, tetapi juga membangun daya tahan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat secara lebih kuat.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tinjau Rumah Pangan PNM, Zulhas Panen Brokoli hingga Ayam Petelur, https://wartakota.tribunnews.com/nasional/870482/tinjau-rumah-pangan-pnm-zulhas-panen-brokoli-hingga-ayam-petelur.