7 Rekomendasi BMKG Terkait Potensi Cuaca Buruk Periode Nataru

Kamis, 29 Desember 2022 | 04:09 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
7 Rekomendasi BMKG Terkait Potensi Cuaca Buruk Periode Nataru

ILUSTRASI. BMKG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk atau ekstrem yang akan terjadi pada periode Natal hingga Tahun Baru 2023. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


BMKG - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk atau ekstrem yang akan terjadi pada periode Natal hingga Tahun Baru 2023. 

Melansir laman infopublik.id, BMKG menyebut, dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan atau 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

"Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, signifikansi dinamika atmosfer dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem, kondisi ini turut mempengaruhi aktivitas di jalur penerbangan dan pelayaran, khususnya selama periode Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru)," jelas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Rabu (28/12/2022).

Berdasarkan penjelasan BMKG, ada potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia yang dapat mempengaruhi jalur penerbangan di Indonesia dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen (FRQ / Frequent) selama tujuh hari kedepan yang berlaku sejak 27 Desember 2022 - 2 Januari 2023.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis (29/12) Jakarta Potensi Hujan, Petir dan Angin Kencang

Berikut daftar wilayah yang dimaksud BMKG: 

- 28 Desember 2022: 

Jalur penerbangan di atas Aceh, perairan Bengkulu, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Teluk Cendrawasih, Laut Arafuru dan Papua.

- 29 Desember 2022: 

Jalur penerbangan di atas Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Laut Jawa, Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua.

- 30 Desember 2022: 

Jalur penerbangan di atas Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Sulawesi.

- 31 Desember 2022: 

Jalur penerbangan di atas perairan Bengkulu, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Arafuru dan Papua.

- 1 Januari 2023: 

Jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

- 2 Januari 2023: 

Jalur penerbangan di atas perairan Bengkulu, Bengkulu, perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Hujan Ekstrem Tanggal 30 Desember

Potensi Gelombang Laut

Sementara untuk potensi gelombang tinggi, BMKG memprediksikan terdapat di wilayah perairan Indonesia pada periode 27 Desember 2022 - 3 Januari 2023, adapun wilayah yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

1. Kategori tinggi gelombang di atas 6 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, dan Samudra Hindia selatan NTT.

2. Kategori tinggi gelombang 4 - 6 meter di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, perairan Pulau Sumba, perairan Kupang - Pulau Rote, perairan Pulau Flores, perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

3. Kategori tinggi gelombang 2,5 - 4 meter : Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera.

"Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," demikian penjelasan BMKG.

Baca Juga: Bersiap, Jabodetabek akan Diguyur Hujan Tiap Hari hingga Awal Januari 2023

Rekomendasi BMKG

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan rekomendasi dan berharap agar pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain:

1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan

2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif

3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut

4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang

5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi)

6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi, dan

7. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui:
a) Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
b) Akun media sosial @infobmkg;
c) Aplikasi iOS dan android Info BMKG;
d) Call center 196 BMKG; atau
e) Dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru