DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Ribuan umat Islam dari negara-negara Asia telah tiba di Indonesia pada Rabu (18/3). Berdasarkan laporan Reuters, mereka datang berbondong-bondong untuk menghadiri tabligh akbar yang bertemakan Ijtima Dunia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan.
Tabligh akbar di Gowa kabarnya tetap diadakan walau ada ancaman virus corona disease 2019 (Covid-19) dapat semakin menyebar dengan adanya pertemuan ini. Sekitar dua minggu yang lalu, acara keagamaan yang serupa diadakan di Malaysia dan mengakibatkan 500 lebih peserta tertular.
Baca Juga: Awas! 86% pasien virus corona tak terdeteksi karena minim gejala
Pelaksana acara dan pemerintah setempat menyatakan pertemuan keagamaan di negara dengan populasi terbesar keempat ini sudah berjalan, walau Kepala Polisi Resor (Kapolres) Gowa telah membujuk untuk menunda acara.
“Kita lebih takut Tuhan,” tutur salah satu panitia pelaksana Mustari Bahranuddin kepada Reuters ketika ditanya mengenai ancaman merebaknya Covid-19 di acara keagamaan tersebut, Rabu (18/3).
“Kita semua manusia, dan pastinya kita takut akan sakit dan kematian. Tapi ada hal yang melebihi raga, yaitu jiwa kita.” tambahnya.
Menurut Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Gowa Arifuddin Saeni, panitia pelaksana menolak surat resmi dari otoritas setempat untuk menunda pertemuan.
Arifuddin memperkirakan ada sekitar 8.695 orang yang telah tiba di Gowa. Dengan banyaknya peserta yang telah hadir, dia mengatakan akan sulit untuk menunda acara.
“Peserta masih berdatangan. Ada yang dari Thailand, Arab, India, dan Filipina,” kata Arifuddin.
Adapun acara serupa di Malaysia yang diselenggarakan dari 27 Februari hingga 1 Maret, diikuti 16.000 pengikut.
Kedua pertemuan di Indonesia dan Malaysia diselenggarakan oleh anggota Tabligh Jama'at, sebuah gerakan global Muslim pengajaran yang mempromosikan gerakan menjadi mualaf melalui dakwah.
Baca Juga: Sempat rawat pasien Covid-19, staf RS Mitra Keluarga Depok dinyatakan negatif corona
Ratusan telah terinfeksi di Malaysia
Sekitar dua pertiga dari total 790 kasus Covid-19 di Malaysia telah ditelusuri dan ditemukan berkaitan dengan pertemuan tabligh akbar di sebuah kompleks masjid di pinggiran ibukota Kuala Lumpur.
Negera tetangga Brunei Darussalam juga telah mengkonfirmasi 50 pasien terinfeksi yang juga berkaitan dengan acara tersebut.
Sedangkan Kamboja, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam juga menyebut warga negara mereka tertular Covid-19 di Malaysia.
Baca Juga: Antisipasi penyebaran virus corona, empat kebun raya ini ditutup sementara
Bahranuddin mengatakan panitia pelaksana di Indonesia telah melakukan pemeriksaan suhu badan para peserta sebagai upaya pencegahan.
Sementara Ariffudin mengatakan para pejabat kesehatan telah mengunjungi lokasi acara dan meminta adanya pemantauan peserta.
Hingga hari Rabu, jumlah orang yang positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 227 kasus dengan 19 korban jiwa. Indonesia diketahui hanya baru menjalankan 1.255 tes hingga hari Selasa.
Sementara, Korea Selatan dengan populasi yang lebih kecil dari Indonesia, melakukan lebih dari 15.000 tes sehari. Bahranuddin mengatakan bahwa acara di Indonesia dan Malaysia diselenggerakan oleh kelompok yang berbeda.
Dia menambahkan, “Tujuan kami adalah satu, walau (nama acara) berbeda, itulah cara kami membawa agama kepada orang lain."
Akun media sosial yang sama digunakan untuk mempromosikan kedua acara tersebut. Sebuah akun Facebook menampilkan foto seorang ulama Tabligh India terkemuka, Sheikh Maulana Ibrahim Dewla, meninggalkan bandara Kuala Lumpur pada hari Selasa untuk menghadiri acara di Indonesia.
Sejumlah foto di akun milik halaman Tetua Aalmi Tablighi Shura, menunjukkan sejumlah pria mendirikan tenda besar di lokasi acara Indonesia, dan menggambarkan mereka telah tiba lebih awal dari negara-negara Teluk Arab untuk menawarkan bantuan ke panitia pelaksana.
Reuters menemukan materi promosi untuk pertemuan Indonesia dan berisi demikian, "Kenikmatan hidup di dunia ini hanya sedikit, dibandingkan dengan kehidupan setelah kematian."
Baca Juga: Jumlah pasien corona diprediksi terus meningkat, Yuri: Semoga April terkendali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News