PEKANBARU. Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengaku, 28 dari total 70 penerbangan berjadwal batal dioperasikan, meski jarak pandang aman di tengah asap melanda wilayah tersebut.
"Kalau aktivitas penerbangan di bandara sudah mulai lancar. Tetapi sejumlah maskapai masih membatalkan penerbangan sebanyak 28 kali untuk hari ini," kata Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II Hasnan Siregar di Pekanbaru, Kamis (15/10).
Hasnan menyebutkan, cuaca sepanjang hari ini terutama wilayah bandara rata-rata jarak pandang capai 4.000 meter atau berada di atas standar minimal pendaratan pesawat 1.000 meter.
Sejak sepekan terakhir, kata dia, jarak pandang sedang dalam kondisi bagus bagi aktivitas pesawat baik jenis Boeing 737 atau Airbus A320 dengan panjang landasan pacu bandara setempat 2.400 meter dan lebar 45 meter.
Namun beberapa maskapai enggan beroperasi dengan alasan operasional seperti maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air mengurangi frekuensi terbang rute Pekanbaru-Jakarta.
Lalu maskapai Lion Air dan Citilink Indonesia mengurangi frekuensi terbang rute Pekanbaru-Batam pergi pulang dan ditambah rute-rute kurus, sama sekali tidak dilayani oleh maskapai.
"Jadwal pembatalan maskapai bisa bervariasi seperti terdapat untuk satu hari maskapai Citilink rute Pekanbaru-Batam dan Sriwijaya Air rute Pekanbaru-Jakarta," ucapnya.
Pada saat normal, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas mendarat dan lepas landas melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan jumlah penumpang capai 8.000 orang.
Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 487 titik panas yang menyebar di delapan provinsi di Pulau Sumatera pada Kamis petang.
Data disampaikan BMKG kepada Antara di Pekanbaru, titik panas terbanyak masih terpantau di Sumatera Selatan dengan 334 titik dan diikuti Bangka Belitung 64 titik.
"Sementara itu di Jambi terdeteksi 29 titik, Lampung 38 titik, Bengkulu enam titik, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau masing-masing satu titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Keberadaan titik panas di Riau terus meningkat dalam beberapa hari terakhir dan kini mencapai 14 titik panas yang tersebar di Indragiri Hilir delapan titik, Kepulauan Meranti empat titik dan Pelalawan dua titik.
Dari 14 titik panas yang terpantau Satelit Terra dan Aqua pada pukul 16.00 WIB tersebut, sembilan diantaranya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
"Kabut asap di Riau terpantau menipis dengan jarak pandang berkisar antara 3.000 hingga 4.000 meter," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News