JAKARTA. Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, bersama relawan Jaringan Nusantara mendeklarasikan gerakan bertema Pemilu Bersih dan Anti Kecurangan, Rabu (18/1).
Gerakan anti kecurangan tersebut diharapkan menjaga proses Pilkada DKI Jakarta 2017 yang adil, jujur dan transparan.
Iing Irwansyah, relawan Jaringan Nusantara, dalam sambutannya mengatakan, potensi kecurangan bisa terjadi saat proses penghitungan di tempat pemungutan suara (TPS) hingga rekapitulasi di tingkat provinsi.
Untuk itu, Iing meminta KPU DKI terbuka menyampaikan informasi penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat. Hal tersebut, kata Iing, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Pasal 10 huruf b Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Iing meminta KPU DKI memublikasikan data formulir C1 di laman resmi setelah penghitungan suara di TPS.
"Sehingga masyarakat luas dapat melihat sertifikat hasil dan rincian penghitungan suara," kata Iing, saat deklarasi di AHY Command Center, di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan.
Seruan lain dari gerakan tersebut yakni meminta semua pihak atau institusi yang bersentuhan dengan Pilkada DKI, terutama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), agar benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengawas.
Ketua Umum Jaringan Nusantara Aam Sapulete menyatakan pihaknya berkomitmen menjaga agar pasangan Agus-Sylviana Murni tidak dicurangi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Jaringan Nusantara menjadi garda terdepan hadapi kecurangan terhadap AHY," ujar Aam.
Di lokasi yang sama, Agus Yudhoyono menepis jika deklarasi gerakan ini dianggap berlebihan. Dia justru berharap gerakan anti kecurangan dapat membantu terwujudnya Pilkada DKI Jakarta yang adil dan transparan. "Ini langkah antisipatif," ujar Agus.
Agus juga mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan dari lapangan mengenai adanya ajakan agar pemilih tidak datang ke TPS dengan imbalan sejumlah uang.
"Saya dengar itu di lapangan," ucap Agus. (Robertus Belarminus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News