JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung mengapa rapat mediasi antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI tiba-tiba berlangsung tertutup bagi media.
Sebab, lanjut dia, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo telah sepakat untuk membuka rapat tersebut.
"Sebenarnya tadi kami sepakat sama Mendagri untuk rapat itu dibuka ke semua wartawan. Saya enggak tahu kenapa tiba-tiba dihalangi, makanya kayaknya ini ada yang minta, coba cek jangan-jangan yang minta anggota DPRD lagi," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/3).
Ia berjanji bakal membagikan video suasana rapat itu melalui akun resmi Pemprov DKI di Youtube, Pemprov DKI. Hal itu bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa melihat apa saja yang terjadi di dalam sana.
Basuki menjelaskan, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik-lah yang meminta Sekjen Kemendagri Yuswandi A. Tumenggung untuk menyudahi mediasi, karena tidak ditemukan titik temu.
"Pak Taufik bilang kalau kayak begini terus, enggak akan mungkin ketemu. Gimana mau ketemu, kalau mereka maksa mau masukin usulan program versi dia. Dia juga marah sama saya karena saya kumpulkan pejabat SKPD dan tanda tangan mana program yang sah dan tidak sah," kata Basuki.
Di dalam rapat mediasi itu, ia juga sengaja memanggil Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi untuk menjelaskan perihal usulan pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) di pos kelurahan dan kecamatan di wilayahnya senilai Rp 4,2 miliar tiap unitnya.
Basuki mengaku, sikapnya menunjuk Anas itu disengaja untuk memancing kepanikan anggota DPRD. Ternyata sebelum Anas berbicara, sudah banyak anggota DPRD yang menyanggah. Sebelum suasana semakin tidak kondusif, staf keamanan Kemendagri meminta Basuki untuk keluar dari ruang rapat dan meninggalkan lokasi.
"Ya kan dibilang saya enggak santun. Tadi aku sekilas dengar ada (anggota DPRD) yang teriak 'anjing' gitu ya. Aku pengen balesin teriakan itu, 'daging anjing enak, lho'. Tapi aku sudah didorong-dorong (sama petugas di Kemendagri). Padahal aku pengen balas teriakan itu, 'anjing enak', tapi sudah susah," kata Basuki. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News