SURABAYA. Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia mengimbau seluruh keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 untuk mengikuti perkembangan informasi yang diberikan Badan SAR Nasional (Basarnas).
"Keluarga korban juga harus mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Disaster Victim Identification (DVI) Polri, baik untuk mengetahui perkembangan pencarian, evakuasi, dan identifikasi penumpang QZ8501," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, melalui siaran persnya di Surabaya, Senin (5/1).
Sementara itu, ungkap dia, upaya pencarian dan evakuasi dilanjutkan pada hari ini, dengan ketinggian ombak diperkirakan mencapai 2-2,5 meter. Saat ini prioritas utama pencarian adalah melalui metode penyelaman di area yang diduga kuat merupakan lokasi badan pesawat berada.
"Selain itu, Basarnas juga mengkonfirmasikan bahwa proses pencarian akan diperkuat oleh kapal dari Tiongkok. Mereka memiliki tugas untuk fokus pada pencarian kotak hitam pesawat," ujarnya.
Sejak kemarin, area pencarian telah diperluas ke kawasan Timur Laut Jawa sesuai dengan prakiraan arah arus laut dalam. Lebih dari 80 penyelam telah dikerahkan.
"Para penyelam itu diterjunkan guna memastikan keberadaan dua objek ukuran besar yang diduga adalah bagian dari badan pesawat. Objek tersebut terekam oleh pantauan alat sonar pada tanggal 3 Januari lalu," ucap Sunu.
Di samping itu, tambah dia, Basarnas saat ini mengkonfirmasikan telah mengevakuasi empat jenazah. Selain itu serpihan-serpihan seperti jendela darurat pesawat, kursi penumpang dan tas yang berisikan peralatan keselamatan yang diyakini berasal dari pesawat.
"Empat jenazah tersebut telah diterbangkan dan tiba di RS Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi lebih lanjut," kata dia. DVI Polri terakhir telah mengidentifikasi tiga jenazah penumpang yaitu Wismoyo Ari Prambudi (pria), Jie Stevie Gunawan dan Juanita Limantara (keduanya perempuan). Ketiga jenazah tersebut telah diserahterimakan secara langsung oleh manajemen (4/1).
"Untuk itu, sampai dengan hari ini Basarnas telah mengevakuasi 34 jenazah, di mana sebanyak sembilan dari jenazah penumpang telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI POLRI dan 25 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi," tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, sebanyak tujuh tim ahli DVI dari Singapura juga telah tiba di Surabaya untuk membantu proses identifikasi penumpang QZ8501. Lalu, beberapa tim ahli DVI lainnya seperti dari Korea Selatan dan Australia juga akan datang pada hari ini guna bergabung bersama tim identifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News