Pada pertengahan tahun 2020 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor sebanyak 60 ton atau setara 1,2 miliar rupiah ke negara Cina. Hal tersebut turut mengangkat citra porang menjadi komoditas yang diminati untuk dibudidayakan oleh petani. Hingga saat ini permintaan ekspor porang ke sejumlah negara masih terus meningkat. Melihat peluang tersebut Syahrul Yasin Limpo berpesan agar petani dapat memanfaatkan momen dengan baik.
“Kita harus jeli melihat peluang. Identifikasi komoditas-komoditas pertanian yang peluang ekspornya tinggi. Bekali petani dan penyuluh dengan bimtek agar dapat memproduksi komoditas berkualitas sehingga target gerakan ekspor tiga kali dapat tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur I Polbangtan Yoma Ananti Yekti berharap melalui kegiatan Bimtek tersebut petani dan penyuluh mendapatkan wawasan baru mengenai budidaya porang. “Mengingat porang masih menjadi primadona saat ini, harapannya petani Wonogiri bisa turut menikmati keuntungan berbisnis porang,” tambah Ananti.
Selanjutnya: Kementan akan kembangkan kawasan food estate Sumba Tengah pada 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News