DKI JAKARTA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka layanan belanja kebutuhan pokok dari rumah yang dapat dilakukan secara daring oleh masyarakat selama masa tanggap darurat bencana Covid-19.
Layanan ini merupakan hasil kerja sama antara pedagang dari sekitar 50 pasar tradisional, perusahaan aplikasi ojek daring, dan Perumda Pasar Jaya.
Baca Juga: Ini Strategi Makmur Berkah Amanda (AMAN) Menggenjot Kinerja di Tengah Wabah Corona
Tujuannya adalah, agar masyarakat dapat mengurangi interaksi, sehingga penyebaran wabah virus Corona di ibu kota dapat lebih terkendali.
"Oleh karena itu, kami membuat sebuah program yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk belanja secara jarak jauh. Jadi, masyarakat bisa membeli kebutuhannya di pasar secara langsung dan menelepon setiap pedagang yang ada di pasar itu," ujar Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan di dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3).
Baca Juga: Lockdown dan pandemi corona di mata orang jelata
Anies menyatakan, pedagang yang terdaftar dalam layanan ini terus bertambah setiap harinya. Dengan perkembangan tersebut, diharapkan layanan ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa harus melakukan interaksi jual-beli secara langsung.
"Jadi, warga Jakarta sekarang bisa mengunjungi situs atau Instagram Pasar Jaya. Di situ nanti ada berbagai pilihan pasar, daftar pedagang beserta nomor teleponnya, sehingga tidak perlu pergi meninggalkan rumah. Tinggal telepon saja ke pedagangnya, lalu nanti pesanan akan dikirim menggunakan jasa pengantaran ojek online," jelasnya.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menambahkan, daftar pedagang pasar dan nomor kontak yang dapat dihubungi telah tersedia di situs maupun sosial media instagram Perumda Pasar Jaya.
Baca Juga: Selama dua pekan, pelayanan publik tatap muka di Pemprov DKI ditiadakan
Arief juga menegaskan, para pedagang yang terdaftar dalam layanan ini telah diingatkan untuk selalu siaga dalam melayani masyarakat melalui ponselnya.
"Pedagang diimbau agar tetap siaga, karena prosesnya jual beli dan tawar menawar selalu berlangsung. Baru kemudian fungsi pengantaran ke pelanggan dilakukan oleh ojek online. Mudah-mudahan ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dan kemudian gerakan ekonomi kecilnya pedagang pasar juga tetap bisa dijaga," kata Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News