Antisipasi badai La Nina, 241 bendungan dikosongkan sebagian tampungannya

Selasa, 30 November 2021 | 15:51 WIB   Reporter: Handoyo
Antisipasi badai La Nina, 241 bendungan dikosongkan sebagian tampungannya

ILUSTRASI. Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.


BENDUNGAN DI INDONESIA - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua bendungan multifungsi di Jawa Timur, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro, Selasa (30/11).

"Alhamdulillah, pagi ini kita mendapat tambahan dua bendungan besar lagi di Provinsi Jawa Timur, yakni Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro. Kedua bendungan telah siap dimanfatkan dalam rangka mendukung ketahanan pangan," kata Presiden Jokowi. 

"Diharapkan dengan tambahan dua bendungan ini, aktivitas pertanian masyarakat semakin meningkat. Petani semakin sering menanam dan lebih produktif, sehingga pendapatannya akan meningkat," ujar Presiden Jokowi. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan keterangan Presiden Jokowi, di Kabupaten Trenggalek terdapat dua bendungan yaitu Tugu yang hari ini diresmikan dan Bagong yang baru kita mulai pembebasan tanahnya. Fungsi bendungan selain untuk irigasi juga sebagai pengendali banjir dan air baku.

”Saat ini kita memiliki 241 bendungan untuk dikosongkan sebagian tampungannya sebagai antisipasi badai La Nina. Misal di Bendungan Tugu, tiga hari yang lalu di sini terjadi hujan besar dan sebagian desa-desa yang ada di hilir Bendungan Tugu sudah tidak banjir lagi. Dengan demikian bendungan ini selain dimanfaatkan sebagai irigasi, bisa juga bermanfaat sebagai penyedia air baku dan pengendali banjir" terang Menteri Basuki. 

Baca Juga: Jokowi resmikan 2 bendungan di Jatim

Bendungan Tugu di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki kapasitas tampung sekitar 12,1 juta meter kubik antara lain untuk memenuhi kebutuhan daerah irigasi seluas 1.250 hektare (ha), penyediaan air baku sebesar 12 liter per detik, serta reduksi banjir sebesar 42.47 meter kubik per detik, dan memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 0,4 megawatt.

Bendungan Tugu dibangun sejak tahun 2014 hingga 2021 dengan anggaran senilai Rp1,69 triliun bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya dan PT. APTA (KSO) dan PT. Nindya Karya dan PT. Minarta.

Salah satu tokoh Kabupaten Trenggalek Hermanto Dardak mengatakan, Bendungan Tugu berada di lokasi yang strategis, yakni di Km 15 Jalan Raya Trenggalek - Ponorogo dilengkapi dengan bangunan anjungan cerdas yang letaknya bersebelahan dengan kawasan Bendungan Tugu," Anjungan cerdas tersebut bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Bisa untuk tempat berjualan produk ciri khas daerahnya, sehingga dapat memberikan kontribusi ke daerah," ungkap Hermanto Dardak. 

Sementara untuk Bendungan Gongseng, pembangunannya dibawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektar, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,3 meter kubik/detik serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt. 

Bendungan Gongseng dibangun sejak tahun 2018 dengan kontraktor pelaksana PT. Hutama Karya (Persero). Adapun nilai kontrak senilai Rp578 miliar dengan konsultan supervisi PT. Inakko Internasional Konsulindo KSO, PT. Tuah Agung Anugrah - PT. Hilmy Anugrah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru