Dampak bibit siklon tropis 99W di Indonesia
Bibit siklon 99W dapat memengaruhi kondisi cuaca maupun perairan di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa gelombang 1,25-,25 meter di Laut Natuna utara dan Selat Malaka bagian utara.
BMKG menjelaskan, bibit siklon 99W bergerak dengan kecepatan angin maksimum 15 knots atau sekitar 28 kilometer per jam dan tekanan udara 1006,7 hPa.
Pengamatan dari citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan, aktivitas konvektif yang konsisten masih terpantau terutama di barat sistem dalam enam jam terakhir.
Berdasarkan analisis angin perlapisan, masih terpantau sirkulasi siklonik pada lapisan bawah hingga lapisan menengah, namun pada lapisan permukaan sirkulasi sudah terlihat menyebar.
BMKG mengatakan, kondisi lingkungan di sekitar bibit siklon 99W yang mendukung pertumbuhan sistem ini adalah vortisitas yang kuat dan kelembapan udara yang cukup basah pada lapisan bawah hingga menengah sebesar 850-700 mb.
Baca Juga: Ini 5 Provinsi Rawan Karhutla dan Kekeringan Saat Kemarau
Namun, ada pula beberapa faktor yang tidak mendukung pertumbuhan bibit siklon 99W, yakni lokasi sistem ini yang berada pada daratan luas.
Faktor lainnya adalah vertical wind shear dalam kategori kuat sebesar 30-40 knots, konvergensi lapisan bawah dalam kategori lemah sebesar 5-10 s-1, dan divergensi lapisan atas dalam kategori lemah sebesar 5-10 s-1.
“Dalam 24 jam ke depan bibit siklon tropis 99W berpeluang rendah menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat-barat laut,” imbuh BMKG.
Itulah beberapa dampak yang ditimbulkan bibit siklon 91W dan 99W bagi wilayah Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91W dan 99W Saat Musim Kemarau, Apa Dampaknya di Indonesia?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News