UMKM - JAKARTA. Pemerintah Kota Depok terus mendorong transformasi digital di kalangan pelaku usaha mikro melalui pelatihan pencatatan keuangan digital berbasis aplikasi kasir online Kantong UMKM.
Langkah ini dinilai sejalan dengan program subsidi bunga pinjaman yang saat ini tengah digalakkan Pemkot.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UMKM Kota Depok, Iskandar Zulkarnaen, mengatakan pencatatan keuangan digital dapat menjadi indikator penting dalam menentukan kelayakan UMKM penerima subsidi bunga pinjaman.
Baca Juga: Aplikasi Kantong UMKM Bantu Pengusaha Kecil Yogyakarta Go Digital
“Kalau ibu-ibu UMKM sudah menerapkan pencatatan digital seperti Kantong UMKM, Insyaallah akan lebih mudah bank melihat omzet dan kelayakannya,” kata Iskandar saat membuka pelatihan digitalisasi keuangan di Kantor Kecamatan Cipayung, Depok melalui keterangan resminya Rabu (16/4).
Program pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Depok dengan pengembang aplikasi Kantong UMKM, PT Trans Digital Cemerlang (TDC), serta PT Eastern Global Remittance (EGR) sebagai mitra layanan pembayaran digital.
Iskandar menilai aplikasi ini sangat membantu karena gratis, hemat biaya karena tidak perlu menggunakan kertas (paperless), serta fleksibel karena bisa dipantau melalui ponsel di mana saja.
Ia menambahkan, pencatatan digital juga memudahkan dinas dalam menyalurkan program-program dukungan usaha mikro.
Baca Juga: Aplikasi Kasir Online Kantong UMKM Jadi Terobosan Digitalisasi Usaha Mikro di Jateng
Didesain untuk Dorong UMKM Lebih Bankable
Inisiator Kantong UMKM sekaligus praktisi UMKM Adha Wahyudi, atau akrab disapa Coach Adha, menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk menciptakan sistem pencatatan sederhana, cepat, dan lengkap bagi pelaku UMKM.
“Awalnya kami berdiskusi dengan PT TDC, melihat berbagai tantangan UMKM dari hulu ke hilir, akhirnya kami sepakat membuat aplikasi pencatatan yang praktis bernama Kantong UMKM. Harapannya, omzet tercatat rapi setiap hari dan bisa menjadi landasan untuk akses ke perbankan,” ujar Adha.
Menurutnya, aplikasi ini memiliki sejumlah keunggulan: Gratis dan berbasis Android, Multiuser, bisa digunakan banyak pegawai, Fitur kasir digital dan transfer saldo real-time, Dukungan pembayaran digital (termasuk QRIS), Fitur pencatatan harian, mingguan, bulanan, dan nota pembelian digital, dan Fitur produk digital (PPOB, pulsa, top-up) yang belum dimiliki kompetitor.
Baca Juga: Pelaku Usaha Jakarta Merespon Positif Keberadaan Aplikasi Kantong UMKM
“Setelah kami survei ke enam kompetitor, fitur pembayaran digital seperti PPOB, pulsa, dan top-up menjadi kelebihan utama kami,” ujarnya.
Adha berharap digitalisasi keuangan UMKM tidak hanya berkembang di Depok, tapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. “Kolaborasi jadi kunci untuk menumbuhkan UMKM yang berkualitas dan melek digital,” tandasnya.
Selanjutnya: Mitigasi Risiko Kopdes Merah Putih, Kemenkop Jajaki Kerja Sama dengan Aspenda
Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Awas Beracun!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News