ASITA Surakarta: Bangkitkan Kembali Gairah Pariwisata Melalui Solo Kluthuk

Jumat, 08 Juli 2022 | 19:39 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
ASITA Surakarta: Bangkitkan Kembali Gairah Pariwisata Melalui Solo Kluthuk

ILUSTRASI. Program Solo Kluthuk awalnya merupakan program atau paket wisata yang dikemas oleh Pemerintah Kota Surakarta


PARIWISATA - SOLO. Ketua DPC Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Surakarta, Pri Siswanto mengatakan program Solo Kluthuk awalnya merupakan program atau paket wisata yang dikemas oleh Pemerintah Kota Surakarta kepada wisatawan dengan menyajikan rute-rute perjalanan ikonik Surakarta.

Awalnya, program ini mengangkat kereta uap antik sebagai ikon utama. Kata "luthuk" sendiri diambil dari nama kereta api antik tersebut, yakni Sepur Kuthuk Jaladara.

Kereta ini dijalankan dengan lokomotif uap C1218 atau lokomotif uap D1410, dan beroperasi di jalur kereta api Stasiun Purwosari hingga Stasiun Solo Kota sepanjang enam kilometer.

Baca Juga: ASITA Surakarta Berharap Pertumbuhan Pariwisata Solo Berkembang Dua Kali Lipat

Jalan rel itu tepat bersisian dengan Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama di tengah Kota Solo. Kereta api ini dioperasikan berkat kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Kota Surakarta.

"Kami menawarkan paket Solo Kluthuk ini kepada masyarakat yang tidak bisa bepergian keluar negeri. Jadi programnya 2 sampai 3 hari , dengan mengunjungi berbagai tempat wisata ikonik di Surakarta dan sekitarnya. Setelah terhenti akibat pandemi, kami kembali promosikan lagi," jelas Pri, Jumat (8/7).

Ia mengatakan, kendala dari perjalanan menggunakan Jaladara adalah kuota yang terbatas atau hanya mengangkut 70 orang tiap perjalanan dan total hanya mampu lakukan 8 perjalanan saja tiap bulan. Hal ini dilakukan karena usia kereta yang sudah tua.

Biaya menaiki kereta ini juga dinilai lebih murah bila dibandingkan dengan jenis wisata serupa di daerah lain. Hal ini berkat subsidi yang dilakukan oleh PT KAI dan juga Dinas Perhubungan Surakarta.

'Untuk menyewa dua 2 gerbong langsung, biayanya adalah Rp3,5 juta. Namun ini hanya 8 trip saja per bulan," sambungnya.

Baca Juga: Dorong Pariwisata Bergulir Kembali, ASITA surakarta Gelar Acara bertajuk Solo Kluthuk

Selain perjalanan menggunakan kereta uap antik, peserta wisata juga bisa memiliki opsi menaiki kereta kencana mengelilingi kota Surakarta selama beberapa jam. Untuk mencicipi atraksi ini, wisatawan dibanderol biaya mulai dari Rp2 juta.

Untuk memesan paket perjalanan wisata Surakarta dengan menaiki kereta Jaladara atau kereta kencana keraton, baik secara individu maupun rombongan, wisatawan bisa menghubungi ASITA Surakarta atau Dinas Pariwisata Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo

Terbaru