Peristiwa

Banjir Melanda, Kapan Puncak Curah Hujan di Jabodetabek? Ini Penjelasan BMKG

Kamis, 06 Maret 2025 | 05:51 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Banjir Melanda, Kapan Puncak Curah Hujan di  Jabodetabek? Ini Penjelasan BMKG

ILUSTRASI. Curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Jabodetabek yang sebabkan banjir, tanah longsor, serta putusnya akses jembatan di beberapa titik. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah


BANJIR - JAKARTA. Curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Jabodetabek. Kondisi tersebut menyebabkan banjir, tanah longsor, serta putusnya akses jembatan di beberapa titik.

Menanggapi situasi ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam rapat koordinasi darurat secara daring yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bahwa puncak curah hujan masih akan terjadi pada dasarian kedua Maret 2025, yaitu antara 11 hingga 20 Maret 2025.

 

Berdasarkan hasil analisis BMKG, beberapa wilayah diprediksi akan mengalami curah hujan ekstrem hingga 300 mm dalam 10 hari. 

 

"Potensi hujan ekstrem ini berisiko memperparah banjir dan longsor, sehingga kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi sejak dini," ujar Dwikorita sebagaimana dikutip Infopublik.id pada Rabu (5/3/2025).

 

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Menko PMK, Kepala Basarnas, Kalaksa BPBD, serta Pemerintah Daerah se-Jabodetabek tersebut, masing-masing Kalaksa BPBD melaporkan kondisi terkini di wilayahnya, termasuk langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengevakuasi warga terdampak ke tempat pengungsian dengan perahu karet serta distribusi bantuan darurat seperti makanan siap saji, paket perlengkapan anak, air mineral, dan kebutuhan pokok lainnya.

 

Sebagai bentuk langkah cepat, BNPB, BPBD, dan Pemerintah Daerah terus berkoordinasi dalam penanganan banjir agar dampaknya dapat diminimalkan.

 

Baca Juga: Mobil Kebanjiran di Mega Bekasi Hypermall, Warga Syok Biaya Servis Capai Puluhan Juta

 

Kepala BNPB, Suharyanto terus berkoordinasi dengan BPBD dan Pemerintah Daerah dalam memantau kondisi terkini untuk menetapkan langkah yang dilakukan agar pengendalian banjir dapat segera teratasi.

 

"Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kami laksanakan sampai tanggal 8 Maret, kami akan dorong alat-alat untuk pembersihan atau pompa-pompa supaya air yang tergenang cepat surut dan lingkungan yang kotor menjadi bersih," ucapnya.

 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, meminta Pemprov untuk turut menyediakan pendanaan untuk OMC dalam waktu singkat ini dan bukan hanya yang berasal dari anggaran BNPB. Hal ini mengingat curah hujan tinggi masih akan berpotensi hingga seminggu ke depan sebagaimana yang telah di kemukakan BMKG.

 

"Kita mengurangi beban di hulu, terutama di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus menerus ada aliran air yang mengarah ke bawah, jadi kalau ini bisa dikurangi dan menurunkan mendung di laut akan mengurangi beban," tandas Pratikno.

Tonton: Peritel Bakal Mendulang Lonjakan Omzet Saat Momentum Ramadan dan Lebaran

Dengan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca, serta upaya tanggap darurat yang terus diperkuat, diharapkan wilayah Jabodetabek dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman. 

Selanjutnya: Volatilitas Menggila, Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Jawara

Menarik Dibaca: Pemula Wajib Tahu Tips Olahraga Aman di Gym Ini, Sebaiknya Pakai Trainer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru