Basis Komunitas, Milenial Malang Beternak Ayam Didukung Platform Digital

Senin, 13 November 2023 | 21:06 WIB   Reporter: Noverius Laoli
 Basis Komunitas, Milenial Malang Beternak Ayam Didukung Platform Digital

Peternakan ayam Fibra Yohano Putra di Desa Patok Picis, Kecamatan Wajak dikunjungi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri?beserta?tim.


AGRIBISNIS - JAKARTA. Sejumlah inovasi di bidang pertanian muncul dari kalangan petani milenial, salah satunya yang dilakukan oleh Fibra Yohano Putra di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. 

Berdasarkan rilis Kementerian Pertanian (Kementan), ia berhasil menginisiasi platform digital bernama Jago Ternak, yang merintis jejaring usaha berbasis komunitas di Malang dan sekitarnya, dengan anggota mencapai 47 peternak hingga saat ini.

Fibra, petani milenial binaan Kementan ini mendapat apresiasi dari Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, dan Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri. Keduanya mengunjungi peternakan ayam kampung milik Fibra di Desa Patok Picis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Minggu (12/11).

Baca Juga: Kementan Berupaya Tumbuhkan Minat Sejak Dini Melalui Agroeduwisata Peternakan

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk pengembangan regenerasi petani di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyoroti pentingnya pembelajaran terus-menerus bagi generasi milenial sebagai calon petani dan wirausahawan pertanian. 

"Adaptasi terhadap peluang dan kemenangan dalam kompetisi melalui teknologi dan inovasi dianggap krusial," ujarnya, Senin (13/11).

Fibra menjelaskan bahwa tujuan penggunaan platform digital berbasis komunitas, yaitu Jago Ternak, pada peternakannya adalah untuk menyederhanakan proses peternakan ayam kampung, mengoptimalkan laba, dan meningkatkan ketersediaan ayam kampung dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Peternak Milenial Tulungagung Bergeliat Membangun Kluster Komoditas

Dalam kerangka komunitas peternak ayam kampung, terbentuklah kekompakan dengan 47 anggota, terdiri dari 31 peternak di Kabupaten Malang, 15 peternak di Kota Malang, dan satu peternak di Kota Batu. 

Setya Budhi Udrayana, Direktur Polbangtan Malang, memberikan apresiasi terhadap upaya Fibra, karena melalui platform digital Jago Ternak, ia berhasil merintis jejaring komunitas peternak ayam kampung di Kabupaten Malang dan sekitarnya.

Uud, sapaan akrab Setya Budhi Udrayana, menegaskan komitmen Polbangtan Malang untuk mendukung aktif peternakan ayam kampung tersebut dengan mengutus dosen yang kompeten dan sumber daya lainnya.

Baca Juga: Gandeng Bina Swadaya, Kementan Dukung Pengembangan Peternakan Sapi Organik

Acep Hariri, Project Manager PPIU YESS Jatim, juga mengakui keberhasilan Fibra sebagai Penerima Manfaat YESS yang mencapai prestasi menonjol di Jawa Timur.

Jago Ternak, yang dikembangkan oleh Fibra, memiliki tujuan memberikan solusi khusus untuk industri unggas, dengan fokus pada ayam lokal. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sektor pertanian, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru