GEMPA - JAKARTA. Para pendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Timur berlangsung turun pasca gempa. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono mengatakan ada 826 pendaki itu terdiri dari wisatawan asing dan domestik yang tengah mendaki gunung berapi tertinggi kedua itu.
Lalu bagaimana kondisi terkini pendaki dan Gunung Rinjani pasca gempa bumi magnitudo 6,4 yang mengguncang pada Minggu (26/7) pukul 05.47 WIB?
Salah satu pendaki Anca, founder Ogie Travel melalui akun instagramnya @mhdasharr bercerita dirinya bersama pendaki lainnya merupakan tim terakhir yang berangkat dari danau Segara Anak, Senin (30/7) pagi.
Anca menggambarkan akibat gempa ada dua jembatan yang putus di jalur pendakian. Banyak tebing yang longsor baik menuju Pelawangan Sembalun atau pun Pelawangan Senaru.
“Campsite Pelawangan Sembalun terlihat banyak retakan tanah, dan info sekarang ini semua pendaki sudah berada di pos 2 dan sebagian melanjutkan perjalanan ke basecamp,” ujarnya
Selanjutnya, satu korban meninggal masih berada di tengah jalur dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, menunggu evakuasi dari tim SAR.
“Semoga evakuasi cepat terlaksana karena korban sudah menunggu kepastian evakuasi,” ujarnya.
Berdasarkan laporan sementara dari BTNGR Resor Senaru, sebanyak 115 pendaki asing sudah turun dan tiba di Senaru, Lombok Utara. Sementara laporan dari BTNGR Resor Sembalun, 150 pendaki itu adalah wisatawan asing dan nusantara.
Sudiyono mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan jumlah pendaki yang masih terjebak di atas gunung. Namun ia memperkirakan jumlahnya sebanyak lebih dari 400 orang. "Petugas yang di atas gunung masih mengawal para pendaki yang tidak bisa turun. Semuanya diarahkan untuk tetap tenang dan berada di tempat yang aman dari longsor sampai bantuan tiba," katanya.
Pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram dan personel Brimob Polda NTB untuk melakukan evakuasi ratusan pendaki yang masih terjebak di atas Gunung Rinjani. Gempa bumi magnitudo 6,4 yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat menyebabkan 14 orang tewas.
Kondisi terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Di Kabupaten Lombok Timur terdapat 10 orang meninggal dunia, yaitu Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Inaq Marah (60), Inaq Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwat (30), Inaq Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8),dan Hajratul (8).
Sebanyak 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan. Kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Hingga saat ini pendataan masih dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News