Berbeda dengan Sandiaga, BPS: Pengangguran di DKI Jakarta naik pada 2018

Senin, 18 Maret 2019 | 13:57 WIB Sumber: Kompas.com
Berbeda dengan Sandiaga, BPS: Pengangguran di DKI Jakarta naik pada 2018


TINGKAT PENGANGGURAN - JAKARTA. Angka pengangguran di DKI Jakarta meningkat sepanjang 2018. Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) DKI menunjukkan, pada Februari 2018, ada 290.120 orang yang menganggur. Angka ini naik pada Agustus 2018 menjadi 314.840 orang.

Kenaikan pengangguran dari Februari 2018 ke Agustus 2018 sebesar 8,25% atau 24.720 orang. Menurut BPS, pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (putus asa), atau sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja atau sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya.

Selain jumlah pengangguran, BPS DKI mencatat, tingkat pengangguran terbuka naik dari awalnya 5,34% pada Februari 2018 menjadi 6,24% pada Agustus 2018. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

TPT digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Angka ini berbeda dengan pernyataan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, yang menyebut program kewirausahaan yang digagasnya, yakni OK OCE, mampu menurunkan angka penggangguran di DKI pada 2018.

Hal itu diungkapkan oleh Sandiaga pada debat cawapres di Jakarta, Minggu (17/3). "Di Jakarta OK OCE sudah bisa menurunkanpengangguran sebanyak 20.000 di tahun 2018," ujar Sandiaga, Minggu malam.

Terkait perbedaan data ini, Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi mengatakan, pihaknya melakukan survei dari rumah ke rumah di DKI Jakarta. "Yang tidak bekerja itu kan ditanyanya apa upayanya. Kalau dia upayanya mencari pekerjaan selama sebulan terakhir, maka dia kita kategorikan sebagai pengangguran terbuka," ujar Thoman ketika dikonfirmasi wartawan.

Thoman juga mengatakan, pihaknya tak mendata apakah mereka yang bekerja atau tidak bekerja berkaitan dengan OK OCE. "Kalau OK OCE kan (datanya) yang ngaku, apakah tadinya dia sudah bekerja, atau menganggur sebelum gabung OK OCE. Kan belum tentu pengangguran, bisa saja dia beralih.

Jadi dia bukan menyerap langsung tenaga kerja. Karena belum tentu dia nganggur, dan itu berdasarkan catatan mereka (Pemprov DKI Jakarta) kan," ujar Thoman. (Nibras Nada Nailufar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS: Pengangguran di DKI Naik pada 2018", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru