KONTAN.CO.ID - Sukabumi. Upaya menjaga paru-paru dunia kembali berlanjut di Jawa Barat. Konservasi Indonesia, bersama Daikin Industries, pemerintah, dan masyarakat, meluncurkan tahap baru program pemulihan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Lanskap Gedepahala — yang mencakup kawasan Gunung Gede Pangrango dan Halimun Salak.
Merujuk keterangan resmi, program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Green Wall yang telah berjalan sejak 2008. Dalam kurun waktu 14 tahun, kolaborasi lintas pihak ini berhasil memulihkan 300 hektare area penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Kini, semangat konservasi tersebut dilanjutkan dengan target lebih ambisius: restorasi 500 hektare lahan terdegradasi selama 10 tahun ke depan.
Tahap baru program ini resmi dimulai melalui kegiatan penanaman pohon di Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi — salah satu daerah penyangga strategis TNGGP.
Menurut kajian Konservasi Indonesia, empat DAS utama di Jawa Barat, yaitu Ciliwung, Cimandiri, Cisadane, dan Citarum, telah mengalami degradasi seluas 632.644 hektare. Karena itu, langkah restorasi ini menjadi krusial untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan hulu yang menopang kehidupan lebih dari 40 juta penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Baca Juga: BYD Atto 1 Tiba Di Jakarta, Penjualan BYD Diprediksi Ngegas Lagi, Cek Harganya
Fitri Hasibuan, Vice President Program Konservasi Indonesia, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi membangun masa depan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
“Kami akan memulihkan 500 hektare lahan terdegradasi di desa penyangga TNGGP dalam 10 tahun mendatang. Kegiatannya tak hanya fokus pada restorasi ekosistem, tapi juga membangun kesadaran lingkungan di kalangan pemuda dan pelajar,” ujar Fitri.
Selain edukasi, Konservasi Indonesia juga mendukung penyusunan peta jalan restorasi empat DAS utama Jawa Barat, sebagai bagian dari penguatan tata kelola lingkungan berbasis sains dan partisipasi masyarakat.
Daikin Industries: Komitmen untuk Bumi yang Lebih Hijau
Dukungan besar datang dari Daikin Industries, mitra strategis yang sejak awal terlibat dalam program Green Wall.
Toshimitsu Harada, General Manager CSR Division Head Daikin Industries, menyampaikan apresiasi dan komitmen perusahaannya:
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang menjaga ekosistem hutan ini. Daikin berkomitmen memperpanjang dukungan hingga 10 tahun ke depan, sebagai bentuk dedikasi terhadap keberlanjutan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau.”
Harada menambahkan, keberhasilan konservasi di Indonesia diharapkan menjadi model inspiratif bagi negara lain, mengingat Pulau Jawa merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia.
Tonton: Gempa Magnitudo 6,7 Mengguncang Papua
Dukungan masyarakat
Antusiasme masyarakat juga terlihat jelas. Arif Solihin, Camat Ciambar, menegaskan bahwa kolaborasi ini telah membawa manfaat nyata bagi warga.
“Manfaatnya langsung terasa — dari perbaikan sumber air, peluang ekonomi, hingga pendidikan lingkungan bagi anak-anak kami. Hutan yang sehat adalah warisan berharga bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Masyarakat Desa Munjul kini aktif terlibat dalam penanaman dan perawatan pohon, menjadikan proyek ini bukan hanya agenda pemerintah dan perusahaan, tapi juga gerakan bersama rakyat untuk bumi.
Fakta Singkat Program Restorasi Lanskap Gedepahala
ߌ¿ Program dimulai sejak: 2008
ߏޯ؏ Area berhasil dipulihkan: 385 hektare
ߎ¯ Target tahap baru: tambahan 500 hektare hingga 2035
ߤ Kolaborator utama: Konservasi Indonesia, Daikin Industries, Kementerian Kehutanan, masyarakat lokal
ߒ§ DAS yang menjadi fokus: Ciliwung, Cimandiri, Cisadane, dan Citarum
Baca Juga: Resmi, iPhone 17 Mulai Dijual Bebas di Indonesia, Tapi Tak Semua Ada Stok
Selanjutnya: Cek Update Jadwal KRL Solo Jogja untuk Akhir Pekan 18-19 Oktober 2025
Menarik Dibaca: Cek Update Jadwal KRL Solo Jogja untuk Akhir Pekan 18-19 Oktober 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News