Sementara itu, BI DKI Jakarta juga mencatat ada kelompok yang menahan laju inflasi karena mengalami deflasi, yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Deflasi pada kelompok ini tercatat sebesar 0,01% MoM atau lebih rendah dari deflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,07% MoM.
"Ini dipicu oleh koreksi tarif angkutan udara yang sejalan dengan adanya penetapan batas bawah dan batas atas oleh Kementerian Perhubungan," tulis BI DKI Jakarta.
Baca Juga: Antisipasi kenaikan harga jelang Natal, Kemendag lakukan penetrasi pasar 15 provinsi
Dengan melihat kondisi yang terjadi tersebut, secara year on year inflasi DKI Jakarta tercatat sebesar 3,53% yoy dan inflasi tahun kalender hingga November 2019 tercatat sebesar 2,92% ytd.
BI DKI Jakarta mengklaim bahwa capaian inflasi pada bulan November 2019 tersebut terkendali dan untuk keseluruhan tahun, mereka optimisi akan tetap terkendali dengan tingkat permintaan masyarakat yang diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan signifikan, sejalan dengan tdiak adanya momen tertentu yang dapat mendorong konsumsi.
Baca Juga: Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun depan naik, ini tanggapan pengusaha
BI DKI Jakarta pun mengaku akan terus memperkuat koordinasi antara BI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan instansi terkait untuk terus menjaga harga.
Oleh karena itu, diharapkan inflasi ibukota pada tahun 2019 tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional yang sebesar 3,5% ± 1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News