IKN Nusantara

BMKG Prediksi IKN Bakal Alami Awan Hujan Kategori Tinggi, Ini Langkah yang Dilakukan

Senin, 09 September 2024 | 04:28 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
BMKG Prediksi IKN Bakal Alami Awan Hujan Kategori Tinggi, Ini Langkah yang Dilakukan

ILUSTRASI. BMKG memprediksi, Kalimantan Timur, termasuk IKN akan mengalami peningkatan signifikan awan hujan dengan kategori tinggi. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


BMKG - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, Kalimantan Timur, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengalami peningkatan signifikan awan hujan dengan kategori tinggi. 

Berkaitan dengan hal tersebut, modifikasi cuaca di wilayah IKN dan sekitarnya akan diperpanjang hingga 12 September 2024. Langkah ini diambil guna meminimalkan dampak hujan ekstrem dan mengurangi risiko bencana yang mungkin timbul.

Mengutip infopublik.id, Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa rasio keberhasilan modifikasi cuaca yang dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 93% sejak dimulai pada 4 Juli hingga 31 Agustus 2024.

Meskipun angka keberhasilan tersebut sangat tinggi, BMKG memperingatkan bahwa Kalimantan Timur, termasuk IKN, akan mengalami potensi pertumbuhan awan hujan yang signifikan dalam waktu dekat.

"Pada periode 3-9 September, perlu diwaspadai adanya peningkatan pertumbuhan awan kategori tinggi, terutama di IKN dan hampir seluruh Kalimantan. Pertumbuhan awan yang semakin meluas ini memerlukan perhatian khusus," jelas Dwikorita.

Menjelang September, Kalimantan Timur akan memasuki fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Proyeksi cuaca menunjukkan bahwa curah hujan di wilayah ini diperkirakan akan mencapai 200 mm, dengan intensitas hujan yang diprediksi berada di atas rata-rata normal.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan, dengan karakteristik hujan sepanjang tahun yang ada, terdapat potensi risiko bencana banjir dan longsor yang besar.

Baca Juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Yagi di Sekitar Indonesia, Apa Dampaknya?

"Untuk itu, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami bencana seperti banjir dan tanah longsor," ucapnya.

Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG telah mengimplementasikan berbagai metode modifikasi cuaca yang meliputi pembentukan awan dan pengendalian curah hujan melalui teknik-teknik ilmiah yang telah terbukti efektif.

BMKG bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merencanakan dan melaksanakan modifikasi cuaca secara terkoordinasi.

Dalam kesempatan itu juga, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, untuk menghindari gangguan pembangunan IKN akibat cuaca dan risiko bencana, maka perlu dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC.

Baca Juga: BMKG: Sebagian Sentra Produksi Padi Menghadapi Kekeringan Ekstrem

Lebih lanjut, Menko PMK, Muhadjir mengatakan, Operasi Modifikasi Cuaca yang dilakukan pemerintah di IKN adalah upaya untuk meminimalkan risiko bencana, sehingga masyarakat tetap aman, dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur fisik IKN termasuk pembangunan Bandara VVIP dapat selesai tepat waktu.

"Kita harapkan kalau tidak ada bencana banjir dan tanah longsor atau hujan yang tidak bisa dikendalikan itu bisa dicegah maka target bisa dipenuhi," imbuhnya.

Selanjutnya: Yagi, Badai Terkuat Asia, Rontokkan Infrastruktur dan Pabrik di Vietnam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru