Peristiwa

BMKG Prediksi Salju di Puncak Jayawijaya Bakal Hilang di 2026, Ini Kerugiannya

Jumat, 20 Desember 2024 | 05:24 WIB Sumber: Kompas.com
BMKG Prediksi Salju di Puncak Jayawijaya Bakal Hilang di 2026, Ini Kerugiannya

ILUSTRASI. Salju abadi di pegunungan Puncak Jayawijaya, Papua diperkirakan akan hilang pada 2026.


Dampak menghilangnya salju abadi Koordinator 

Bidang Standardisasi Instrumen Klimatologi BMKG Donaldi Sukma Permana mengatakan, mencairnya salju abadi di puncak Jayawijaya membuat simbol ikonik Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki salju menjadi hilang. 

Hal tersebut mengakibatkan daya tarik wisata Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki salju abadi menjadi hilang. 

Selain itu, fenomena alam ini juga akan berdampak bagi penduduk lokal. Pasalnya, keberadaan salju tersebut adalah hal yang sakral bagi kebudayaan mereka. 

Menurut Donaldi, mencairnya salju abadi turut diikuti dengan kenaikan tinggi muka laut. 

"Pencairan es di Papua berkontribusi pada kenaikan tinggi muka laut, walaupun sedikit," kata dia, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (19/12/2024). 

Namun, Donaldi memastikan, fenomena mencairnya salju abadi tidak memicu banjir atau tanah longsor di wilayah sekitar. 

Dia menjelaskan, pemicu banjir dan tanah longsor adalah hujan lebat atau ekstrim yang tidak diimbangi dengan drainase dan tutupan lahan yang tepat. 

Akibatnya, lokasi tersebut rentang terkena banjir dan tanah longsor saat diguyur hujan lebat. 

Tonton: Inilah Alasan Sering Hujan Lebat & Angin Kencang Belakangan Ini

Selain itu, kerentanan dan tipe tanah juga berperan dalam terjadinya longsor. 

"Pencairan es tidak langsung berkaitan dengan kejadian banjir dan longsor," kata dia. 

Kendati demikian, lanjut Donaldi, hilangnya salju abadi tentu akan mengganggu ekosistem flora dan fauna, terutama yang berada di sekitarnya. 

BMKG sendiri tidak melakukan penelitian terkait dampak pencairan es terhadap ekosistem di sekitar gletser. 

Penelitian tidak dilakukan karena BMKG tidak memiliki keahlian atau expertise di bidang tersebut. 

Berdasarkan informasi dari Balai Taman Nasional Lorentz yang juga memantau perubahan tersebut, disebutkan bahwa dampak yang mungkin terjadi adalah pergeseran atau migrasi habitat karena perubahan suhu yang menjadi lebih hangat dan hilangnya tutupan es.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salju di Puncak Jayawijaya Diprediksi Hilang pada 2026, BMKG Ungkap Kerugiannya"

Selanjutnya: Wall Street Ends Mixed, Treasury Yields Rise as Markets Mull Fed's Slowdown Signal

Menarik Dibaca: Ini Dia Gift Code Ojol The Game 20 Desember 2024 Terupdate dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru