BMKG Ramal Potensi Cuaca Ekstrem Saat Hari Pencoblosan 14 Februari 2024

Rabu, 07 Februari 2024 | 04:15 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
BMKG Ramal Potensi Cuaca Ekstrem Saat Hari Pencoblosan 14 Februari 2024

ILUSTRASI. BMKG mengingatkan, sejumlah wilayah akan mengalami cuaca ekstrem pada hari pencoblosan 14 Februari 2024. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


BMKG - JAKARTA. Seluruh warga negara Indonesia akan melakukan pencoblosan Pemilu pada 14 Februari 2024. 

Pada tanggal pencoblosan tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Indonesia masih berada di puncak musim hujan. 

Mengutip laman BMKG.go.id, puncak musim hujan diprediksi dimulai pada akhir Januari hingga Maret mendatang 2024.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia Dwikorita Karnawati mengingatkan, sejumlah wilayah akan mengalami cuaca ekstrem pada hari pencoblosan tersebut. Salah satunya adalah Jawa Barat. 

Dwikorita menerangkan, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Wilayah dengan curah hujan tertinggi dan dengan penduduk terpadat di Indonesia. 

Untuk itu, kata dia, Pemprov Jabar perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem dengan melakukan sejumlah mitigasi, agar perhelatan Pemilu 2024 yang dilaksanakan pada 14 Februari mendatang dapat berjalan lancar di Jawa Barat. 

Dwikorita menyebut tidak ada anomali cuaca dalam musim hujan tahun ini. Musim hujan, lanjut dia, berlangsung normal, sesuai dengan rata-rata klimatologisnya selama 30 tahun terakhir, dapat mencapai 400 milimeter dalam satu bulan. 

Baca Juga: 33 Desa Terendam Banjir di Kabupaten Grobogan

Hanya saja, menurutnya terkadang akan muncul hujan ekstrem pada skala harian, dimana curah hujan dapat mencapai 150 milimeter per hari.

Akibatnya, tambah dia, hujan tersebut dapat menyebabkan banjir, banjir bandang dan tanah longsor jika tidak diantisipasi sejak awal. 

Aksi mitigasi yang dapat dilakukan, diantaranya membersihkan saluran air atau drainase lingkungan, membersihkan sungai dari material penghambat/sumbatan berupa batu, tanah, kayu, ranting pohon, dan sampah, yang dapat memicu terjadinya banjir bandang.

Hal tersebut kerap terjadi terutama pada daerah dataran rendah yang berada di sekitar perbukitan, pada saat pasca kejadian gempabumi di musim hujan. 

Akibat gempa, kerap terjadi banyak titik longsor di lereng lembah-lembah hulu sungai di perbukitan. Material longsor beserta pohon-pohon dan tanah ataupun batuan yang terseret longsor akan terendapkan di lembah-lembah sungai tersebut, mengakibatkan terbentuknya sumbatan yang membendung aliran air sungai di daerah hulu. 

Dengan turunnya hujan selama berhari-hari, bendung tersebut akhirnya jebol karena tidak mampu menahan tekanan akumulasi air sungai yang terbendung, maka terjadilah banjir bandang atau aliran debris dengan kecepatan tinggi ke arah dataran rendah di hilir.

Baca Juga: Siap-Siap Hujan Besok Siang! Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Rabu (7/2)

"Karenanya, untuk mengantisipasi kejadian tersebut berulang maka perlu dilakukan inspeksi sungai apakah ada sumbatan agar tidak menyebabkan banjir bandang," pungkasnya.

Melansir Kompas.com, selain Jawa Barat, berikut wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada 14 Februari 2024 menurut BMKG: 

- Jambi 
- Sumatera Selatan 
- Lampung 
- Jawa Barat 
- Jawa Tengah 
- Jawa Timur 
- Kalimantan Barat 
- Kalimantan Tengah 
- Kalimantan Selatan 
- Sulawesi Selatan 
- Sulawesi Tenggara 
- Papua Barat 
- Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru