BMKG - Imbas kehadiran El Nino adalah cuaca dan hawa panas akhir-akhir ini yang melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, puluhan daerah tidak mendapat hujan selama lebih dari dua bulan terakhir.
Melalui akun Instagram @infobmkg, Selasa (24/10/2023), lembaga ini mengungkapkan, baru 10 persen dari zona musim Indonesia (ZOM) yang memasuki musim hujan hingga pertengahan Oktober 2023.
Sementara itu, sejumlah 87 wilayah di 15 provinsi tercatat tidak turun hujan selama lebih dari dua bulan. B
erdasarkan pemantauan, beberapa di antaranya bahkan mengalami hari tanpa hujan atau deret hari kering selama lebih dari 100 hari.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan, data tersebut merujuk pada pengamatan yang dilakukan dari 4.205 total pos pengamatan hujan di Indonesia.
"Itu (data hingga) tanggal 20 Oktober 2023," ujar Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: BMKG Rilis Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat & Badai 25-30 Oktober 2023
Wilayah selatan ekuator memasuki pancaroba akhir
Meski tak menerima hujan selama lebih dari dua bulan, Guswanto membenarkan, beberapa daerah terutama di selatan ekuator atau khatulistiwa mulai diguyur gerimis.
Kondisi ini menjadi salah satu tanda semakin dekatnya awal musim penghujan, terutama di pulau-pulau selatan garis khatulistiwa, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
"Memang pembentukan awan hujan mulai masuk ke wilayah selatan ekuator. Saat ini masih pancaroba (peralihan musim) akhir," ungkap Guswanto.
Namun, awal musim hujan di daerah-daerah tersebut masih akan terjadi pada November 2023, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan BMKG.
"BMKG menetapkan awal musim hujan adalah kejadian tiga kali dasarian (sepuluh hari berturut-turut) hujan 50 millimeter berurutan," tuturnya.
Dengan demikian, jika suatu daerah telah mengalami hujan 50 milimeter selama dasarian pertama, maka resmi memasuki awal musim penghujan.
Baca Juga: Awas Ancaman Inflasi dari Harga Pangan dan Energi