Daftar daerah kurang hujan lebih dari 100 hari
Berdasarkan data BMKG hingga 20 Oktober 2023, berikut daerah-daerah kurang hujan selama lebih dari 100 hari:
Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Sumba Timur: 176 hari.
- Rote Ndao: 176 hari.
- Kupang: 136 hari.
- Lembata: 117 hari.
- Sikka: 115 hari.
- Belu: 113 hari.
- Sabu Raijua: 111.
- Kota Kupang: 111 hari.
- Timor Tengah Selatan: 110 hari.
- Timor Tengah Utara: 107 hari.
Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Kota Bima: 174 hari.
- Lombok Utara: 173 hari.
- Lombok Timur: 153 hari.
- Sumbawa: 115 hari.
- Bima: 110 hari.
- Sumbawa Barat: 105 hari.
- Lombok Barat: 103 hari.
- Sulawesi Selatan Takalar: 164 hari.
- Jeneponto: 141 hari.
- Maros: 101 hari.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Sleman: 104 hari.
- Kota Yogyakarta: 103 hari.
- Gunungkidul: 104 hari.
- Bantul: 104 hari.
Jawa Tengah
- Boyolali: 161 hari.
- Klaten: 161 hari.
- Sukoharjo: 161 hari.
- Sragen: 145 hari.
- Karanganyar: 123 hari.
- Magelang: 106 hari.
- Blora: 105 hari.
- Purworejo: 105 hari.
- Temanggung: 105 hari.
- Jepara: 104 hari.
Jawa Barat
- Bandung Barat: 122 hari.
- Cirebon: 122 hari.
- Majalengka: 116 hari.
- Karawang: 108 hari.
- Kabupaten Bandung: 106 hari.
- Indramayu: 105 hari.
- Garut: 104 hari.
- Subang: 104 hari.
- Kuningan: 103 hari.
- Sumedang: 103 hari.
Baca Juga: Sejumlah Faktor Ini Berpotensi Kerek Inflasi pada Tahun Depan
Jakarta
- Jakarta Barat: 116 hari.
- Jakarta Utara: 105 hari.
- Jakarta Selatan: 104 hari.
- Jakarta Pusat: 104 hari.
- Jakarta Timur: 104 hari.
- Banten Serang: 116 hari.
- Kota Tangerang: 103 hari.
- Kabupaten Tangerang: 103 hari.
Bali
- Karangasem: 110 hari.
- Buleleng: 109 hari.
Sementara itu, masih menurut prakiraan BMKG, beberapa daerah di Indonesia telah memasuki musim hujan sejak akhir Agustus 2023.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie