BPBD Agam catat 123 bencana sepanjang 2016

Kamis, 08 Desember 2016 | 08:32 WIB Sumber: Antara
BPBD Agam catat 123 bencana sepanjang 2016


LUBUK BASUNG. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat 123 peristiwa bencana terjadi di daerah setempat sepanjang 2016.

"Bencana yang terjadi berupa tanah longsor, banjir, angin kencang, orang hilang, abrasi pantai, disambar petir, orang tenggelam, dan pohon tumbang," kata Kepala BPBD Kebupan Agam Bambang Warsito di Lubuk Basung, Kamis (8/12).

Ia menyebutkan peristiwa bencana itu terjadi di 15 dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam dengan kerugian sekitar Rp2.231.500.000.

Bencana di Kecamatan Banuhampu sebanyak dua kejadian dengan kerugian Rp25 juta, Kecamatan Ampek Koto 13 kejadian, Kecamatan Tanjung Raya 18 kejadian dengan kerugian Rp110 juta.

Di Kecamatan Ampek Nagari sebanyak tiga kejadian dengan kerugian Rp80 juta, Kecamatan Tanjung Mutiara 20 kejadian dengan kerugian Rp1.095.000.000, Kecamatan Lubuk Basung 18 kejadian dengan kerugian Rp95 juta, Kecamatan Matur sebanyak delapan kejadian, Kecamatan Tilatang Kamang tiga kejadian, Kecamatan Baso tiga kejadian.

Di Kecamatan Palupuh empat kejadian dengan kerugian Rp50 juta, Kecamatan Sungai Pua sebanyak tiga kejadian, Kecamatan Canduang lima kejadian, Kecamatan Ampek Angkek dua kejadian, Kecamatan Malalak sembilan kejadian dan Kecamatan Pelembayan 12 kejadian dengan kerugian Rp131 juta.

"Bencana mengakibatkan empat warga meninggal dunia akibat tenggelam, tertimpa pohon, dan disambar petir. Hanya satu kecamatan yaitu Kecamatan Kamang Magek yang tidak terkena bencana pada tahun ini," katanya.

Ia mengatakan pada 2015 terjadi 90 bencana alam di daerah itu dengan kerugian sekitar Rp1.232.836.100.

Dengan kondisi itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan agar bencana tidak menelan korban jiwa dan harta.

Hal itu, mengingat 16 kecamatan di Agam merupakan daerah rawan bencana longsor, banjir, tsunami, gempa bumi, erupsi gunung berapi, dan lainnya.

"Kita telah memberikan simulasi kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana, menyiapkan anggota selama 24 jam dan peralatan," katanya.

Anggota DPRD Agam Jondra Marjaya berharap dinas terkait memberikan sosialisasi dan simulasi kepada warga yang berada di daerah rawan bencana alam.

Dengan cara itu, katanya, mereka bisa melakukan langkah-langkah dan menyelamatkan diri saat terjadinya bencana alam.

"Ini yang kita harapkan sehingga mereka tidak panik saat bencana alam melanda daerahnya," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru