JAKARTA. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berkolaborasi dengan pengembang dan Perusahaan Otobus (PO) meluncurkan sarana transportasi Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion), Selasa (14/2).
"JR Connexion komitmen yg kuat antara PO dan pengembang serta pemerintah," ujar Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga saat peluncuran JR Connexion di ITC Mangga Dua, Selasa.
JR Connexion adalah sarana transportasi eksklusif pemukiman atau residence menuju pusat kota. "Tujuannya bukan ke terminal, tapi langsung menuju pusat kota," tutur Elly.
Menurut Elly, JR Connexion tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Berdasarkan survei BPTJ, 70% penduduk pemukiman mau beralih dari moda transportasi pribadi ke JR connexion. "Sekarang ini ada 100 armada bus yang dimiliki 6 PO mengajukan izin untuk JR Connexion," ungkap Elly. Namun, ia tidak merinci nama-nama PO tersebut.
Ia mengaku, mendapatkan telpon dari banyak pengembang yang minta dilayani wilayahnya dengan jalur JR Connexion ini. Untuk saat ini ada 13 residence yang akan dilayani JR Connexion seperti Lippo Cikarang, Lippo Karawaci, Citra Raya, Sumarecon Bekasi, Grandwisata dan lainnya.
Dari hitung-hitungan BPTJ, diperkirakan ada 11.000 demand yang bakal menggunakan jasa JR Connexion ini. Harga tiket berkisar Rp 20.000-25.000 tergantung tujuan.
Salah satu PO yang hadir dalam peluncuran ialah PT Alfa Omega (AO) Sehati Mitra. Direktur AO Transort Ketzia Laurentyna mengatakan, perusahaannya telah menyiapkan 7 armada sebagai tahap awal JR Connexion ini. "6 Armada utama dan 1 armada cadangan," ujarnya saat ditemui di peluncuran (14/2).
Ketzia belum mau menyebutkan berapa armada yang disasar AO Transport untuk JR Connexion ini. Namun, AO Menargetkan ada pertumbuhan pelanggan/penumpang sebesar 20%-25%.
Menurut Ketzia, tahun lalu, setiap hari, AO Transport melayani 500-600 penumpang. Saat ini, AO Transport baru membuka jalur dari Lippo Cikarang menuju pusat kota Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
